Cuci Tangan, Cara Mudah Cegah Diare Pada Anak

0
194

Jakarta, CNN Indonesia — Diperingati setiap 15 Oktober, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan untuk mencegah penyakit melalui cuci tangan menggunakan sabun.

Dalam situs resmi Global Handwashing Day peringatan yang dilaksanakan secara menduia setiap tahun tersebut mengusung tema Our Hands, Our Future untuk tahun 2017.

Tema tersebut diharapkan mampu mengingatkan tentang pentingnya mencuci tangan tidak hanya untuk melindungi kesehatan diri, tapi juga memungkinkan masyarakat untuk membangun masa depan bagi diri sendiri, komunitas, dan dunia.
Di Indonesia kampanye pelaksanaan HCTPS mulai dilaksanakan secara rutin sejak 2008 hingga 2015. Namun perayaan besar tidak dilaksanakan dalam memperingati HCTPS pada 2016. Meskipun begitu, konsep untuk rajin mencuci tangan telah disosialisasikan sejak 2002.

“Tahun 2015 dilaksanakan di Senayan bersama 2000 anak sekolah untuk cuci tangan. Pelaksanaan 2016 hanya menempelkan sabun di wadah dengan tulisan besar ‘cuci tangan pakai sabun'” jelas Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Eni Gustina dalam konferensi pers Global Handwashing Day Hari Cuci Tangan Pakai Sabun yang berlangsung di Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jumat (13/10).

Lebih lanjut Eni menjelaskan mencuci tangan menggunakan sabun merupakan langkah penting untuk mencegah penyakit seperti diare dan radang paru-paru menyerang balita dan anak-anak.

Dalam konferensi pers tersebut juga dijelaskan bahwa terdapat 1,7 juta anak di seluruh dunia yang meninggal akibat diare dan radang paru-paru setiap tahunnya.

Menurut data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada 2015, angka kematian balita di Indonesia mencapai 26 banding 1000. Jumlah balita yang ada di Indonesia mencapai 20 juta dan sekitar 520 ribu balita meninggal dalam setahun.

Eni menyimpulkan kematian akibat diare mencapai 130 ribu balita dan 78 ribu akibat pneumonia.

“Dengan ‘menggaulkan’ diri dengan mencuci tanggan menggunakan sabun dapat menurunkan angka diare dan mencegah tingkat kematian pada anak dan balita. Selain itu meningkatkan kesehatan masyarakat dan kehadiran anak di sekolah juga bagus,” tutur Eni.

Perilaku mencuci tangan menggunakan sabun mulai diterapkan pada anak dari tingkat pendidikan SD,SMP,dan SMA. Dengan mencuci tangan menggunakan sabun 80 persen kuman yang berada dikulit akan mati. Diperbolehkan juga untuk menggunakan hand sanitizer, tapi penggunaan sabun lebih dianjurkan.

“Prinsipnya kuman akan mati jika bertemu zat basah dan menghancurkan kulit kuman. Sabun cair atau batang sebenarnya sama saja, tapi cair lebih terjaga. Untuk sabun batangan harus ada perlakuan khusus jangan sampai terendam,” lanjutnya.

Eni juga melihat sudah terdapat peningkatan dalam kesadaran mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan bersih. Perilaku cuci tangan yang benar juga mengalami peningkatan dari 23,20 persen pada 2007 menjadi 47 persen pada 2013.

“Sudah banyak peningkatan untuk mencuci tangan pakai sabun, seperti yang ada di Timur Indonesia mereka mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun batangnya diikat agar kering,” tuturnya.

Dengan menanamkan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun setiap sebelum dan sesudah makan, beraktivitas, serta buang air besar maupun kecil diharapkan menjadi kunci untuk menurunkan tingkat kematian akibat diare pada anak.

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171013175944-255-248262/cuci-tangan-cara-mudah-cegah-diare-pada-anak/

LEAVE A REPLY