3 Cara Cegah dan Atasi Diabetes

0
231

Diabetes kini tak lagi hanya diidap oleh yang sudah lanjut usia. Gaya hidup tak sehat menjadi salah satu pemicunya. Bagaimana mencegah diabetes? (Foto: Thinkstock/Minerva Studio)

Jakarta, CNN Indonesia — Kadar gula darah terbilang normal bila tak sampai angka 140. Jika berada di angka 140-200, maka seseorang patut khawatir karena ia sudah terkena prediabetes. Sedangkan diabetes adalah mereka yang kondisi gula darahnya sudah di angka 200 ke atas.

Kini, diabetes sudah tak kenal usia. Penyakit ini awalnya diderita mereka yang berusia di atas 40 tahun. Namun, kenyataannya, mereka yang berusia di bawah 40 tahun pun makin merangkak jumlahnya. Oleh karenanya, pencegahan patut dilakukan. Apalagi bagi mereka yang sudah positif diabetes.

Menurut Wismandari Wisnu, dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik dan diabetes Rumah Sakit Pondok Indah, pencegahan dilakukan demi mencegah atau memperlambat komplikasi akibat diabetes. Ia menjelaskan, pencegahan dapat dibedakan menjadi tiga jenis.

1. Pencegahan primer

Pencegahan ini ditujukan bagi mereka yang punya faktor risiko yakni mereka yang belum terkena tapi punya potensi untuk terkena diabetes. Namun, Wismandari mengatakan, bahwa faktor risiko ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi dan faktor risiko yang bisa dimodifikasi.

“Kita bisa mengurangi faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Kalau yang enggak bisa dimodifikasi ya kita tidak bisa ubah itu,” katanya saat diskusi media di Senayan City, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Menurut Wismandari, adapun faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yakni riwayat keluarga dengan diabetes, ‎usia di atas 45 tahun, ‎riwayat melahirkan bayi, dengan berat di atas 4ribu gram atau pernah mengalami diabetes gestasional, dan ‎riwayat lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram.

Sementara, faktor risiko yang bisa dimodifikasi, di antaranya berat badan lebih, ‎kurang aktivitas fisik, ‎hipertensi, ‎dislipidemia atau kolesterol tinggi serta trigliserida tinggi, dan ‎diet tak sehat.

2. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder diterapkan bagi mereka yang positif mengidap diabetes. Fungsinya agar diabetes tidak mengarah pada komplikasi. Langkah yang diupayakan meliputi pengendalian kadar gula sesuai target terapi dan pengendalian faktor risiko komplikasi yang lain dengan pemberian obat-obatan yang optimal.

3. Pencegahan tersier

Pada pencegahan tersier, penderita diabetes sudah mengalami komplikasi. Wismandari berkata, tujuan pencegahan ini agar komplikasi jangan sampai membuat pasien cacat atau bahkan meninggal. Hal ini dapat terjadi jika ada layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi antar disiplin yang terkait.

“Kerja sama diperlukan antara para ahli dari berbagai disiplin, misal jantung, ginjal, mata, saraf, bedah ortopedi, bedah vaskular, radiologi, rehabilitasi medis, gizi, podiatris atau ahli kaki dan lainnya,” jelasnya. (rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171117212757-255-256472/3-cara-cegah-dan-atasi-diabetes/

LEAVE A REPLY