Albumin dan Manfaat Pentingnya Buat Ibu Hamil

0
318

Albumin, atau protein utama dalam darah memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Ibu hamil dianjurkan tak kekurangan albumin. (Foto: Thinkstock/kjekol)

Jakarta, CNN Indonesia — Tak banyak yang tahu bahwa protein dalam darah atau albumin memegang peran penting dalam menjaga kesehatan, khususnya keseimbangan cairan dalam tubuh.

Setiap orang dianjurkan tidak kekurangan albumin, terlebih lagi pada ibu hamil agar mendukung tumbuh kembang janin. Bagaimanapun, albumin merupakan salah satu komponen zat gizi yang penting untuk ibu hamil.

Namun, masih banyak ibu di Indonesia belum tercukupi kebutuhan albuminnya. Padahal, menurut Taufik Jamaan, ahli obstetri dan ginekologi RSIA Bunda, ibu hamil yang kekurangan albumin dalam tubuhnya bisa berpengaruh pada bayi dalam kandungannya. Bayi dapat kekurangan gizi dan tumbuh kembangnya terhambat.

“Ibu hamil yang kekurangan albumin juga bisa mengalami preeklamsia seperti tekanan darah tinggi, kejang, dan edema (akumulasi cairan di dalam jaringan),” jelas Taufik dalam diskusi kesehatan di Fraser Place, Setiabudi, Jakarta Selatan (21/11).

Albumin merupakan bagian penting dalam protein plasma darah. Ia punya peran seperti menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, pengangkut nutrisi dalam tubuh dan membantu memperbaiki kerusakan jaringan dalam sel.

Walau asupan nutrisi seseorang baik, nutrisi tidak dapat terangkut dengan baik jika kadar albumin di tubuh rendah. Taufik berkata, jika hal ini terjadi pada anak-anak, maka anak jadi kurang cerdas karena rendahnya albumin mengakibatkan kerusakan sel-sel saraf otak tidak dengan cepat diperbaiki.

Albumin terbentuk dari asupan protein ke dalam tubuh. Protein akan dimetabolisme oleh hati menjadi plasma protein. Plasma protein mengandung 60 persen albumin. Semakin bertambah usia, albumin yang diperlukan tubuh semakin banyak. Menurut Taufik, semakin bertambah usia, maka kerusakan sel-sel akan semakin masif sehingga albumin sangat dibutuhkan untuk memperbaiki sel yang rusak.

“Paling tidak asupan proteinnya harus 60 – 75 gram per hari. Ini setara dengan 10 butir telur diambil putihnya saja,” tambah Taufik. Selain telur, albumin juga bisa didapat dari ikan gabus, dan kacang-kacangan.

Tak hanya untuk ibu hamil

Meski pemenuhan kebutuhan albumin sering ditekankan bagi ibu hamil, baik wanita yang belum hamil maupun pria juga penting untuk memenuhi asupan proteinnya. Kekurangan albumin dapat mengakibatkan tubuh cepat lelah, lemas, dan kurang berenergi. Bagi pria, kekurangan albumin bisa berakibat pada menurunnya kualitas sperma.

Penuaan dini juga bisa terjadi karena rendahnya albumin dalam tubuh. Taufik berkata, orang tidak sadar saat sel-sel tubuh mengalami kerusakan, sehingga oerlu asupan protein yang memadai agar sel rusak dapat diperbaiki.

“Kekurangan albumin itu bisa mempercepat penuaan. Harus ada recovery dari asupan makanan mengandung protein agar awet muda dan kondisi tubuh prima,” ujarnya.

Kadar normal albumin dalam darah sebanyak 3,4 – 5,4 desi liter. Hipoalbumin atau kekurangan albumin dapat terjadi karena kekurangan pasokan asam amino yang kurang memadai dari protein dan penyerapan protein yang tidak maksimal. Hipoalbumin bisa ditemukan pada pasien penyakit kronis seperti kanker, luka akibat pembedahan, luka bakar, gagal ginjal, penyakit hati, penyakit saluran cerna, radang atau infeksi dan diabetes melitus.

“Kerusakan ginjal bisa mengakibatkan hipoalbumin karena saringan protein rusak sehingga terjadi protein loss atau protein tidak terserap tubuh,” jelasnya.

(rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171122092251-255-257262/albumin-dan-manfaat-pentingnya-buat-ibu-hamil/

LEAVE A REPLY