Blog Page 50

Selamat & Sukses Wisuda USM-Indonesia

Selamat Wisuda…
Semoga ilmu yg didapatkan dibangku kuliah bisa teraktualisasikan di kehidupan nyata terutama bermanfaat ditengah2 masyarakat pada umumnya. Semoga menjadi insan yang akademisi, pengabdi, pencipta yg di ridhoi oleh Allah SWT, serta teladan bagi masyarakat. Sukses terus alumniku… !!! ==================////===================

Yudisium Universitas Sari Mutiara Indonesia

Yudisium Lulusan Program Studi

Dilingkungan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Tahun Akademik 2017/2018

  1. Pasca Sarjana (S2)
  2. Ners (Profesi)
  3. Farmasi
  4. Kesehatan Masyarakat
  5. Psikologi
  6. Manajemen
  7. Akuntansi
  8. Ilmu Komunikasi
  9. Ilmu Perpustakaan
  10. Sistem Informasi (Komputer)
  11. DIII Analisa Farmasi Dan Makanan
  12. DIII Analis Kesehatan
  13. DIII Kebidanan
  14. DIII Keperawatan

Hari Selasa Tanggal 12 November Tahun 2018

Selamat Hari Pahlawan

0

Keberanian itu menular itulah yg ditunjukkan oleh para pahlawan pejuang kemerdekaan. Ketika seorang pemberani mengambil tekad, maka tiada satu Negarapun mampu menghentikannya.

Menumbuhkan jiwa inovatif untuk hasilkan karya yg kreatif, meraih prestasi dan menjadi inspirasi.

Selamat Hari Pahlawan!
Semangat Pahlawan Di Dadaku!
10 November 2018

#haripahlawan
#pahlawan
#pahlawan2018
#usmindonesia

Happy Diwali

0

Lowongan Kerja Di USM-Indonesia

0

KUALIFIKASI UMUM

  • Laki-laki atau perempuan
  • Pendidikan minimum S1
  • Usia maksimal 40 tahun
  • Menguasai bahasa Inggris
  • Di Utamakan Lulusan Sistem Informasi dan Manajemen USM-Indonesia
  • Berkelakuan baik serta sehat secara jasmani dan rohani

FORMASI

  • Admin Sistem Informasi
  • Staf Perpustakaan

Lamaran lengkap dikirim ke info@sari-mutiara.ac.id dengan melampirkan :

  1. Surat Lamaran
  2. Daftar riwayat hidup
  3. Fotocopy KTP
  4. Fotocopy Ijazah dan Transkrip S1 dilegalisir
  5. Sertifikat

 

Batas akhir berkas dikirim melalui email atau diantar langsung tanggal 7 November 2018, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Jl. Kapten Muslim No.79 Medan Helvetia  20123, Telp. (061) – 8476769/8466079, Untuk info lebih lanjut silahkan menghubungi ke Idawati : 081263168121

Sekapur Sirih Dari Bumi Pasundan

0

GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU

Sekapur Sirih dari Bumi Pasundan

Oleh Rosanna Purba, S.E., M.Si

 

Sekapur sirih untuk memadukan istilah melayu yang berasal dari salah satu suku di Sumatera Utara sebagai daerah asal saya dengan bumi pasundan yaitu Jawa Barat tempat saya berpijak beberapa waktu terakhir ini. Saya merupakan salah satu peserta program magang dosen tahun 2018 Kemenristekdikti dengan Perguruan Tinggi (PT) Pengirim yaitu Universitas Sari Mutiara Indonesia di Medan dan ditempatkan pada PT Pembina yaitu Universitas Padjadjaran (Unpad). Sembari mengikuti kegiatan program magang dosen di Unpad, saya sangat beruntung karena berkesempatan untuk menyaksikan salah satu keindahan alam di Jawa Barat, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Menikmati pemandangan secara langsung di sana menumbuhkan kekaguman yang mendalam dan mengingatkan saya agar segera menyetujui satu tulisan yang pernah saya temui di jembatan penyeberangan orang sekitar Jalan Asia Afrika yang berbunyi “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum”pada momen awal menginjakkan kaki di salah satu ikon Kota Bandung ini.

Geopark Ciletuh-Palabuhanratu terletak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Luasnya 126.100 ha atau 1.261 km2, meliputi 74 desa pada 8 kecamatan. Ciletuh diakui sebagai salah satu UNESCO Global Geopark resmi dan ditetapkan menjadi salah satu dari 12 geopark yang berasal dari 11 negara. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi satu-satunya kawasan yang  berada di Jawa Barat yang mendapat pengakuan dari UNESCO dan dinyatakan secara resmi pula mendunia. Geopark ini dibagi menjadi 3 geoarea berdasarkan karakteristik geologinya menjadi Geoarea Cisolok, Geoarea Jampang dan Geoarea Ciletuh. Keragaman geologi ini dibedakan berdasarkan jenisnya berupa air terjun, batuan langka dan fosil, batuan unik, bentang alam, geyser, guha, pantai dan pulau-pulau kecil.

Terdapat nilai tambah pengusulan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dibanding rencana pengusulan geopark lainnya dimana Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terlibat dalam pengusulan geopark di Indonesia. Unpad turut ambil bagian dalam pengembangan geopark ini dengan menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara tridharma perguruan tinggi. Sampai dengan tahun 2017 telah mengalokasikan dana riset dan kegiatan sosial dalam berbagai bidang termasuk Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Keterlibatan Unpad diawali pada tahun 2006 oleh Prof. Mega Fatimah Rosana, Ph.D selaku Ketua Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Unpad yang melihat potensi istimewa wilayah Geopark Ciletuh-Palabuhanratu jika dilihat dari sudut geologi, biodiversity, dan budaya.

Pada aspek Geologi, Ciletuh merupakan satu-satunya wilayah yang memiliki singkapan batuan tertua di Jawa Barat, batuan lanskap berbentuk setengah lingkaran menyerupai tapal kuda terbuka. Batuan tebing ini membentang dengan diameter bentangan sekitar 15 kilometer. Bentangan ini banyak disebut sebagai amphiteater (teater alam) terbuka dengan banyak air terjun yang jatuh di sela tebing.Pada segi biodiversity (keanekaragaman hayati) Ciletuh memiliki ragam kawasan konservasi alam, mulai dari nature reserve, wildlife reserve, forest conservation, dan taman nasional, serta memiliki kawasan konservasi penyu hijau. Kawasan ini juga memiliki berbagai budidaya tambak, perkebunan, pertanian, dan hutan produksi. Sedangkan dari aspek budaya, Ciletuh menyimpan kearifan lokal masyarakat Sunda yang masih terjaga hingga kini. Mulai dari tinggalan mitos dan folklor, hingga berbagai tinggalan situs Megalitikum, tinggalan kolonial, serta Kampung Budaya Kasepuhan yang masih memegang kuat tradisi Sunda.

Berwisata ke Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sedang hits di kalangan traveler saat ini dan merupakan pilihan yang tepat bagi pecinta alam dan ilmu pengetahuan. Pada setiap destinasi wisata disediakan tour guide yang sudah dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni tentang geopark yang dibina oleh pengelola geopark sehingga selain menikmati keindahan alam diperoleh juga ilmu pengetahuan tentang latar belakang setiap destinasi wisatanya. Mengawali perjalanan dari Jatinangor di pagi hari kami beserta dengan rombongan menuju destinasi pertama dengan jarak tempuh lebih kurang 10 jam.

 

Bukit Panenjoan

Dosma Unpad 2018

Bukit Panenjoan merupakan sebuah daerah tebing dengan ketinggian ± 342 mdpl yang terletak di Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas. Melalui spot ini secara kasat mata kita dapat menikmati keindahan amfiteater alam raksasa Ciletuh dari ketinggian dengan sajian pemandangan indah hamparan Samudera Hindia yang membentuk Teluk Ciletuh dengan pesisir Pantai Palangpang beserta pulau-pulau kecilnya. Tampak pula hamparan sawah dan perkampungan warga yang terdiri dari 3 desa yaitu desa Ciwaru, Mandra Jaya, dan Mekar Sakti. Momen sunset merupakan sesuatu yang sangat dinantikan pengunjung yang datang ke tempat ini.

 

Pantai Palangpang

Dosma Unpad 2018

 Pantai Palangpang merupakan salah satu destinasi wisata laut lepas di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tepatnya di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Pengunjung akan disuguhkan pemandangan pantai yang sangat alami yang cukup luas dan panjang dengan pasir pantainya yang didominasi dengan warna hitam legam. Desiran angin dan suara ombak yang menyapa akan memberikan kedamaian di hati. Pantai ini juga dapat menjadi saksi indahnya sunset di waktu senja datang menyapa. Tidak ketinggalan landmark Geopark Ciletuh yang menghiasi kesempurnaan bibir pantai yang mempesona sekaligus menjadi salah satu ikon penting di tempat ini. Pantai ini juga kadang-kadang dipakai sebagai tempat mendarat olahraga paralayang.

 

Curug Cimarinjung

Cerita perjalanan ini berlanjut di Curug Cimarinjung. Apabila diamati maka sesungguhnya air terjun (curug) ini kelihatan bagian atasnya dari Pantai Palangpang. Curug ini terletak di Desa Ciwaru Kecamatan Kiemas pada aliran Sungai Cimarinjung yang akan digunakan untuk mengairi persawahan di bawahnya. Menikmati aliran air terjun beberapa meter dari curug, sembari memandang bebatuan alam dan pepohonan yang tumbuh di sekitarnya tentu akan menyuguhkan pesona liburan tersendiri. Selain keistimewaan pemandangan aliran airnya terdapat juga keindahan tebing berwarna merah kecoklatan dengan keberadaan tumbuhan hijau yang menempel di permukaannya. selain Curug Cimarinjung, jangan lupa juga untuk menilik Curug Nyelempet dan Curug Dogdog yang letaknya tidak jauh dari aliran sungai dimana ketiga curug ini terbentuk karena proses tektonik.

Dosma Unpad 2018


Kampung Wisata Hanjeli

Dosma Unpad 2018

Peran kawasan geopark melalui pemberdayaan masyarakat setempat dapat terlihat dengan nyata di Kampung Cekdam, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Sukabumi sebagai kampung wisata pengolah beragam produk Hanjeli sekaligus sebagai gerbang masuk ke Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Pengolahan tanaman Hanjeli sebagai makanan alternatif pengganti nasi sedang digalakkan di desa binaan Fakultas Pertanian Unpad ini. Keterlibatan pengunjung secara langsung membuat rengginang hanjeli dan berbagai olahan lainnya sangat menginspirasi. Masyarakat bisa mengenalkan apa itu hanjeli, cara pengolahan pertaniannya, dan khasiatnya ketika dikonsumsi oleh tubuh manusia.

Geyser Cisolok

Menyaksikan air mancur panas abadi sambil berendam di sumber air panas Geyser Cisolok dapat dijadikan sebagai pilihan tepat setelah seharian berkeliling mengitari pantai di sekitar Sukabumi. Ini merupakan salah satu air mancur panas di dunia dan satu-satunya di Indonesia dimana para pengunjung juga bisa melihat secara langsung sumber air yang menyembur ke atas dengan ketinggian rata-rata 2-3 meter dari celah bebatuan di tengah sungai. Menarik bukan? Karena itu dapat disebut air mancur panas abadi sebagai salah satu fenomena alam yang langka di dunia yang disebut geyser. Keunikan geyser ini selain letaknya di daerah pantai dan tidak berada di pegunungan seperti kebanyakan sumber air panas, mata airnya juga menyembur selama 24 jam tanpa henti tidak seperti geyser lain yang mata airnya menyemur secara periodik saja sehingga ada jeda waktunya berhenti beberapa saat. Karena sumber mata airnya berasal dari Geyser,maka air panas ini tidak mengandung belerang. Terdapat tiga titik sumber air panas yang keluar dengan suhu berkisar 800C sehingga dilarang keras untuk memegang atau menyentuh air mancur panas tersebut secara langsung.

Dosma Unpad 2018

 

 Konservasi Penyu Pangumbahan

Ini adalah akhir dari catatan perjalanan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Pantai dengan pasir putih, ombak yang tinggi, udara bersih dan bebas polusi sempurna untuk destinasi wisata pantai dan pengambilan foto sunset. Keunikan kunjungan ke pusat konservasi Penyu di Pantai Pangumbahan adanya kegiatan pelepasan tukik (penyu berumur 1 hari)  sekitar 25 ekor ke lautan lepas, dengan harapan 20-25 tahun mendatang mereka bisa kembali ke pantai ini untuk bertelur. Kunjungan pada sore hari menjelang matahari terbenam merupakan momen yang sangat tepat agar dapat menyaksikan secara langsung pelepasan tukik ke laut sambil menanti sang mentari pulang ke peraduannya.

Dosma Unpad 2018

Walaupun ini kunjungan terakhir tetapi bukanlah berarti tempat ini merupakan destinasi terakhir yang dapat dikunjungi. Masih terdapat beberapa spot wisata lainnya di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang dapat dilihat di www.geoparks.id. atau www.unpad.ac.id. Rangkaian perjalanan ini diselingi dengan Kunjungan ke Kantor Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Padjadjaran yang ada di Desa Surade. Pada kantor ini diperlihatkan secara jelas segala hal yang berhubungan dengan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan peta lokasi Kawasan Global Geopark yang telah disahkan, maupun yang masuk kawasan national geopark dan candidates national geopark.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi pecinta keindahan alam Indonesia. Mari kita dukung kemajuan bangsa dengan menghidupkan perekonomian daerah dan pemberdayaan masyarakat tanpa menghilangkan kearifan lokal (local wisdom) dengan mengunjungi destinasi wisata dalam negeri.

Bupati Nias Utara Kunjungi USM-Indonesia

Temu Ramah dengan Mahasiswa Asal Nias Utara

Bupati Nias Utara, Marselinus Ingati Nazara, Amd, temu ramah dengan mahasiswa asal Nias Utara yang sedang menempuh studi di Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia. Kesempatan ini juga sekaligus acara penandatanganan Nota Kerjasama (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Nias Utara dengan USM-Indonesia, yang berlangsung di Ign. Washington Purba Hall, Senin, (22/10/2018).

“Kami atas nama USM-Indonesia, berterimakasih kepada Bapak Bupati serta Kadis Kesehatan Nias Utara dan staf, atas kesempatan bisa berkunjung ke kampus ini, kampus yang bersih bebas dari asap rokok, kampus cerdas berkarakter,” sambut Rektor USM-Indonesia, Dr. Ivan Elisabeth Purba.

Rektor menyampaikan, mahasiswa asal Kepulauan Nias yang saat ini kuliah di USM-Indonesia mencapai 30 % dari seluruh jumlah mahasiswa. Itu artinya sekitar 1000 mahasiswa asal Nias yang sebagiannya berasal dari Kabupaten Nias Utara belajar di USM-Indonesia.

“Dengan adanya penandatanganan MoU ini, kerjasama kita ke depan akan semakin erat dan lebih  bersinergi, baik dalam pelaksanaan tiga kewajiban perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maupun kontribusi untuk pembangunan Kabupaten Nias Utara ke depannya,” jelas Rektor.

Bupati Nias Utara, M. Ingati Nazara kemudian memberikan arahan dan motivasi kepada sejumlah mahasiswa asal Nias Utara yang hadir. “Adek-adek mahasiswa adalah calon-calon pemimpin masa depan di Nias Utara, karena itu gunakanlah waktu ini semaksimalkan mungkin untuk belajar sebaik-baiknya sebagaimana yang diharapkan para orang tua di kampung,” katanya.

Bupati menjelaskan, bahwa saat ini sumber daya manusia di Nias Utara terutama dalam bidang kesehatan masih cukup kurang, karenanya Bupati berharap, kesempatan tersebut dapat diisi nantinya lulusan dari USM-Indonesia.

Acara ini diisi dengan penampilan tari-tarian asal Nias Utara yang dipertunjukkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Nias USM-Indonesia. Di akhir acara, Ketua Yayasan Sari Mutiara, Parlindungan Purba, SH, MM yang juga hadir menyatakan bangga dengan kerjasama dengan Pemkab Nias Utara yang telah terjalin baik selama ini. *(Humas/Karmel Simatupang)

 

 

 

 

Pembuatan Biopori Mengatasi Banjir

0

USM-Indonesia Pelopori Pembuatan Biopori Mengatasi Banjir Kota Medan

Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia mempelopori pembuatan biopori di 100 SMA-SMK di Kota Medan. Hal ini merupakan upaya dari perguruan tinggi dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi belakangan ini khususnya di Kota Medan.

“Banjir seakan menjadi langganan. Banjir merupakan salah satu bencana alam, akan tetapi juga karena ulah warga. Perilaku warga yang membuang sampah sembarangan membuat banyak saluran air/drainase tumpat. Adanya genangan air di beberapa bagian wilayah kota pada gilirannya mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,” kata Dr. Otniel Ketaren kordinator kegiatan dan Dosen Kesehatan Masyarakat USM-Indonesia.

Kata Otniel, USM-Indonesia merasa terpanggil untuk berperan-serta bagaimana mengurangi intensitas banjir, salah satunya adalah kegiatan kampanye pembuatan biopori. Biopori adalah lubang artifisial dipermukaan tanah dibuat sedemikian rupa sehingga membantu peresapan air sekaligus bisa dimanfaatkan untuk tempat pembusukan sampah organik menjadi kompos. Cara pembuatannya sangat sederhana, dapat dilakukan oleh rumah tangga maupun perkantor di halaman masing-masing

.USM-Indonesia mempelopori kampanye pembuatan biopori di 100 SMA/Madrasah di Kota Medan. Setiap sekolah 5 (lima) biopori percontohan dengan harapan percontohan ini dapat menjadi pemicu pembuatan biopori oleh pihak sekolah menyesuaikan dengan luas halamannya.

Menurut Rektor USM-Indonesia, Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, lingkungan kampus USM-Indonesia telah dilengkapi biopori untuk mengurangi banjir dan komposting sampah organik, sedangkan untuk sampah anorganik, sudah punya Bank Sampah yang bekerjasama dengan Bank Sampah Induk milik Pemprovsu. “Kita berharap, Pemerintah Kota mewajibkan tiap rumah tangga dan perkantoran membuat biopori ini,” harap Rektor.

Rektor mengatakan, bahwa kegiatan kampanye biopori di 100 Sekolah/Madrasah ini sekaligus sebagai salah satu sumbangan dalam rangka pekan PRB (Pengurangan Risiko Bencana) Nasional yang akan dilaksanakan pada 28-29 Oktober ini. Salah satu kegiatan yang dianjurkan BNPB adalah kegiatan The Power Of 100. Kegiatan-kegiatan yang berdampak positif terhadap pengurangan risiko bencana, dengan jumlah masing-masing kegiatan 100 unit, yang diharapkan dapat menularkan ide-idenya kepada masyarakat luas.

Sejauh ini para pimpinan sekolah dan guru-guru sangat antusias dan berterimakasih kepada USM-Indonesia, dan berjanji akan berusaha membuat biopori tambahan di lingkungan sekolah dan rumah masing-masing.

Kegiatan pembuatan Biopori ini sudah berlangsung sejak 16 Oktober lalu, dan masih terus berlangsung hingga saat ini, sampai 100 sekolah. Beberapa SMA di Kota Medan yang telah siap adalah SMA Negeri 2, SMA Negeri 12, SMA Negeri 17, SMA Santo Yosep, SMA Dharma Bakti 1, SMA Swasta Mulia Pratama, SMK Sentra Medika, dan SMA Swasta Almanar.  *(Humas/Karmel Simatupang)

International Conference Bidang Kesehatan

0

International Conference USM-Indonesia Bidang Kesehatan

Sari  Mutiara International Conference on Health (SaMICoH) resmi dibuka oleh Dr. Sadjuga, M.Sc, Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Rabu, (10/10/2018) di Grand Mercure Hotel, Medan.

Sadjuga mengapresiasi Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia atas suksesnya penyelenggaraan konferensi internasional tersebut. Ini adalah harapan Kemenristekdikti agar perguruan tinggi dapat lebih banyak menyelenggarakan konferensi internasional dalam rangka meningkatkan peringkat universitas.

Rektor USM-Indonesia, Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes menyatakan, kegiatan ini merupakan tanggung jawab universitas untuk mensukseskan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). “Konferensi ini adalah bagian dari respon dan kepedulian kampus terhadap suksesnya program SDGs 2030 khususnya di bidang kesehatan, yang tinggal 12 tahun lagi,” katanya.

Ketua panitia konferensi, Yenni Gustiani Tarigan, SKM, M.Sc menjelaskan, tujuan konferensi ini adalah untuk mengumpulkan para pakar multidisiplin dan praktisi dari seluruh dunia untuk saling bertukar pengetahuan, ide-ide, pengalaman dan harapan di sekitar tantangan pembangunan berkelanjutan. Lalu sama-sama mendiskusikan isu-isu SDGs di masyarakat, baik lokal, nasional dan internasional.

Ada tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs. Pertama, indikator yang melekat pada pembangunan manusia, diantaranya pendidikan dan kesehatan. Indikator kedua merupakan yang melekat pada lingkungan kecilnya, seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu indikator ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar berupa ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta pertumbuhan ekonomi.

Tampak hadir dan memberikan kata sambutan, anggota DPD asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba, SH, MM. Parlindungan yang juga Ketua Yayasan Sari Mutiara menyatakan bangga kepada USM-Indonesia yang telah ikut membicarakan tentang masa depan pembangunan dunia dalam bidang kesehatan melalui seminar internasional ini.

“Saya bangga kepada USM-Indonesia yang telah terlibat dalam membicarakan masa depan bersama kita melalui konferensi internasional ini. Juga terimakasih kepada kampus dari Thailand, Laos, Filipina, STIKes Mitra Husada Medan, dan Institut Kesehatan Helvetia yang turut membantu terselenggarannya konferensi ini,” katanya.

Ada 7 pembicara kunci dalam konferensi ini, antara lain,

  1. Sugeng Eko Irianto, MPs, Ph.D (Perwakilan dari World Health Organization untuk Indonesia)
  2. Dr. Ridwan Thaha, M.Sc (Presiden Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia )
  3. Dr. Anunciacion Talosig (St. Paul University of Philippines)
  4. Sabur Khan, MD (Daffodil International University, Bangladesh)
  5. Prof. Hsing Jasmine Chao (Taipei Medical University, Taiwan)
  6. Dr.S.K.M. Habeeb (SRM Institute of Science and Technology, India), dan
  7. Prof. Dato Dr. Ahmad Zubaidi B Abd Latif (University Sains Zainal Abidin,Malaysia)

Sementara itu, ada 200 lebih peserta dari 10 negara berkumpul untuk konferensi ini, antara lain berasal dari; Indonesia, Filipina, Sudan, India, Bangladesh, Taiwan, Thailand, Laos, Malaysia dan Malawi.

Dalam konferensi ini masing-masing peneliti dalam dan luar negeri memaparkan kesempatan untuk belajar, berjejaring, berkolaborasi, dan berbagi bersama diantara professional lintas negara. Para peserta mempresentasikan bagaimana implementasi SDGs di tingkat lokal, agar bebas dari penyakit dan memperbaiki kualitas kesehatan melalui riset dan prakteknya di lapangan.

Setiap artikel penelitian dalam konferensi ini akan di review oleh komite ilmiah yang profesional dibidangnya, dan akan diterbitkan dalam bentuk prosiding ber ISBN. Bagi peserta yang memiliki artikel terbaik, akan dibantu untuk dimasukkan dalam jurnal bereputasi internasional yakni Scopus. *(Humas/Karmel Simatupang)

 

- Advertisement -