Studi: Olahraga Rutin Empat Kali Seminggu Lebih Efektif

0
202

Tidak ada kata terlambat untuk memulai berolahraga. Studi kesehatan terbaru menemukan olahraga rutin empat kali seminggu ‘menebus’ kemalasan di masa lampau. (Foto: janeb13/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia — Tidak ada kata terlambat untuk berolahraga. Sebuah studi kesehatan terbaru menemukan fakta bahwa olahraga rutin setidaknya empat kali seminggu memberi efek positif pada tubuh, termasuk jika sudah bertahun-tahun ‘malas’ bergerak.

Dimuat di jurnal Circulation, dalam prosesnya, penelitian mengikuti program dua tahun berdasarkan panduan latihan American Heart Association yang diyakini membantu partisipan (paruh-baya) meningkatkan performa jantung, serta sekaligus menurunkan resiko sakit jantung.

“Saya merasa lebih muda setiap hari,” ujar Lisa Ashworth, spesialis farmasi berusia 55 tahun dari Dallas, yang juga salah satu partisipan program latihan rutin ini, seperti dilansir dari NBC News, pada Senin (8/1).

“Kami menemukan fakta bahwa olahraga rutin dua atau tiga kali seminggu tidak berpengaruh banyak terhadap jantung, tapi komitmen untuk latihan empat-lima kali seminggu sangat efektif dalam mencegah efek penuaan jantung,” ujar Dr Benjamin Levine, direktur Institute for Exercise and Enviromental Medicine di Texas Health Resources, dan University of Texas UT southwestern Medical Center di Dallas.

Dalam prosesnya, tim Levine merekrut sekitar 53 relawan paruh-baya berusia 45-64 tahun yang mengakui malas gerak sebelumnya. Mereka lalu menjalani program latihan khusus. Beberapa di antaranya menjalani jenis olahraga tingkat sedang dan tinggi, dan ada juga yang latihan beban dengan diikuti yoga.

Setelah dua tahun, hasilnya lalu menunjukkan bahwa olahraga empat kali seminggu membuat jantung dan arteri menjadi lebih baik, begitu juga kondisi tubuh.

“Studi ini menunjukkan bahwa latihan dalam jangka waktu lama (dua tahun), yang diinisiasi pada paruh baya, dapat memberi pengaruh mengatasi penuaan terhadap tubuh dan membuat lebih fit,” tulis peneliti.

Menurut Levine, para relawan melakukan olahraga berdasarikan pilihan mereka masing-masing.

“Kami sangat hati-hati dengan pilihan olahraga yang dilakukan, untuk meminimalisir risiko cidera,” ujarnya.

Pertama, mestilah olahraga yang bisa diakses, lalu jenis olahraga yang sangat dinikmati prosesnya, lalu memberi dampak atau risiko tak begitu besar. Beberapa contoh latihan itu di antaranya treadmill, sepeda, atau berenang.

Studi lainnya 

Studi kedua, yang diterbitkan pada Senin menegaskan bahwa betapa tidak ada kata terlambat untuk berolahraga. Tim dari Tufts University ingin membuktikan, mereka yang lanjut usia masih dapat melakukan berbagai latihan.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa hingga usia 89 tahun masih bisa toleransi akan berolahraga, termasuk berjalan, latihan kaki dan peregangan. Mereka bisa saja mengalami sedikit masalah, tapi dapat membuat setidaknya perbedaan, seperti mampu beranjak dari kursi dan berjalan beberapa langkah.

“Bagaimanapun ada efek positif dari program aktivitas fisik,” ujar Roger Fielding dari Tufts, yang memimpin studi ini.

Dipublikasikan di Annals of Internal Medicine, studi ini juga menyampaikan bahwa setiap orang tak pernah terlalu tua, atau terlalu lemah untuk berolahraga. (cel/rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180109161307-255-267674/studi-olahraga-rutin-empat-kali-seminggu-lebih-efektif

LEAVE A REPLY