4 Bahaya Gigi Berlubang pada Anak

0
361

Ada empat bahaya yang mengintai anak jika gigi berlubang tidak dicegah atau diatasi, dari mulai tumbuh gigi yang semrawut hingga gangguan kesehatan lainnya. (Foto: CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami)

Jakarta, CNN Indonesia — Seseorang biasanya akan memeriksa gigi ke dokter ketika ada rasa nyeri atau sakit yang tak tertahankan. Padahal, kesehatan gigi akan lebih baik jika dijadikan perhatian sejak dini.

Ungkapan itu disampaikan dokter spesialis gigi anak, Annisa Rizki Amalia. Ia menyayangkan gigi jadi perhatian nomor sekian bagi publik, termasuk dalam kesehatan anak. Sementara, kata dia, mulut dan gigi jadi jalan masuk makanan. Menurutnya, kondisi gigi dan mulut berkaitan erat dengan gizi anak.

Oleh karenanya, karies atau gigi berlubang di usia dini sangat berbahaya bagi anak. Masalah Early Childhood Caries (ECC) paling banyak timbul karena kebiasaan menyikat gigi yang tidak teratur atau tidak benar, juga akibat konsumsi gula berlebihan.

Ada setidaknya empat bahaya yang mengintai anak, jika ECC tidak dicegah atau diatasi.

1. Gigi tetap akan tumbuh ‘semrawut’
Gigi susu yang berlubang tak seperti gigi tetap. Gigi susu akan hilang dan mengakibatkan rahang anak mengecil. Rahang yang mengecil ini membuat gigi tetap yang berada di bawah gigi susu tidak mendapat tempat untuk tumbuh.

“Gigi dewasa tumbuh di mana? Dia enggak mau tumbuh di tempatnya. Bisa saja tumbuh ke samping, ke depan, belakang, susunan gigi jadi berantakan,” jelas Annisa saat focus group disscusion di Queen’s Head, Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (24/10).

2. Kerusakan pada gigi tetap
Pada gigi susu yang berlubang, lama-kelamaan ia akan membusuk dan membuat gigi tetap di bawahnya rusak. Biasanya, akan timbul bisul pada gigi yang berlubang. Oleh karenanya jika anak semasa kecilnya sudah mengalami gigi berlubang, maka saat ia dewasa gigi tetapnya juga akan berlubang.

3. Menganggu kesehatan organ tubuh lainnya
Percaya atau tidak, gigi yang tidak sehat dapat membawa pengaruh pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gangguan kesehatan gigi dan mulut bisa menjalar ke gangguan kesehatan lain seperti infeksi telinga atau sinus.

Annisa mengatakan, pembuluh darah di sekitar gusi tidak memiliki penutup sehingga jika kotor, bakteri dapat turut serta aliran darah hingga masuk ke kepala. Pada anak berkebutuhan khusus, masuknya bakteri bisa menghambat perawatan mereka.

Ia bercerita bahwa dirinya pernah mengangani pasien anak yang mengalami bengkak di wajah akibat masalah gigi. Tubuhnya menguning tanda hati sudah turut terinfeksi bakteri. Karena itu lah, permasalahan gigi pada anak tak semestinya diabaikan. Infeksi bakteri dapat menyebabkan sepsis atau infeksi seluruh tubuh.

4. Anak kekurangan nutrisi
Saat anak bermasalah dengan gigi, ia merasa kesakitan dan cenderung tidak mau mengunyah, bahkan makan. Hal ini tentu menyebabkan anak kekurangan nutrisi sehingga berat badan menurun.

Bahkan ada pula anak yang merasa kesakitan dan hanya mau makan makanan yang manis saja. Padahal ini sama saja menambah parah kondisi gigi. Annisa menekankan, gigi menentukan kualitas hidup anak secara keseluruhan.

Ia menganjurkan sebaiknya orangtua membiasakan anak membersihkan gigi saat pagi dan sebelum tidur. Menyikat gigi dapat dimulai dari usia 6 bulan. Sebelum gigi anak tumbuh pun, ibu dapat membersihkan gusi anak dengan jarinya atau kain waslap yang lembut. Ibu juga dapat membasuh mulut anak dengan ASI. Menurut Annisa, hal ini dapat membuat anak terbiasa dengan benda yang masuk untuk membersihkan mulutnya. (rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171027060436-255-251475/4-bahaya-gigi-berlubang-pada-anak/

LEAVE A REPLY