Jakarta, CNN Indonesia — Di era milenial ini, pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi yang baru mama lahirkan bukan lagi halangan. Buat kamu para mama dan calon mama zaman now, pasti sudah tak asing lagi dengan perjuangan menyusui ala working mom. Di mana mama tetap memberikan ASI baik secara langsung maupun tidak langsung kepada bayinya.
Seiring perkembangan teknologi dan informasi, ASI dan gizi di dalamnya dapat diawetkan sampai waktu tertentu dalam suhu rendah atau bahkan dalam kondisi beku. Lalu setelah dicairkan dalam suhu dan proses yang aman bagi keutuhan gizinya, ASI dapat diberikan secara tidak langsung melalui media lain, seperti cup, pipet, sendok, atau dot.
Dengan cara itu, pemberian ASI tidak hanya melalui latch on langsung bayi ke mama, sehingga bayi tetap akan mendapatkan ASI biarpun mama pergi bekerja.
Nah, yang perlu kamu ketahui, keputusan untuk tetap menyusui sambil bekerja sebenarnya dapat menjadi tantangan tersendiri. Dengan tetap menyusui, segala manfaat pemberian ASI dapat diperoleh baik oleh kamu sebagai mama maupun bayimu.
Namun, kamu mungkin akan menghadapi berbagai tantangan dalam proses memerah (pumping) dan pemberian ASI. Termasuk segala kerepotan yang akan kamu alami dan juga hal-hal yang mungkin akan kamu korbankan demi suksesnya meng-ASI-hi anak-anakmu.
Penjelasan tentang manfaat meng-ASI-hi di bawah ini, mungkin bisa memantapkan hati kamu bahwa menyusui ini layak banget untuk kamu perjuangkan di samping kesibukanmu sebagai working mom.
1. Mama dan bayi sama-sama memperoleh manfaat kesehatan
Dilansir dari situs kementerian kesehatan, www.depkes.go.id, The Lancet Breastfeeding Series (2016) menyatakan bahwa memberi ASI dapat menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88 persen. Selain itu, menyusui juga berkontribusi terhadap penurunan risiko bayi mengalami stunting (gagal tumbuh), obesitas, dan penyakit kronis di masa yang akan datang.
2. Menumbuhkan ikatan emosional yang kuat antara mama dan bayi
Dengan menyusui, akan terjadi skin to skin contact antara bayi dan mama yang akan menumbuhkan ikatan emosional yang kuat dan menciptakan kedekatan, perkembangan psychomotor dan perkembangan sosial yang lebih baik.
3. Lebih hemat
ASI yang tersedia melalui mama tentu akan membuat mama lebih hemat karena pemberian ASI ramah anggaran keluarga. Ketika mama memutuskan untuk memberi ASI, mama tidak perlu menganggarkan biaya pembelian susu formula untuk konsumsi si bayi.
4. Menyusui (langsung) adalah quality time yang membahagiakan mama dan bayi
Di samping menumbuhkan ikatan emosional yang kuat, menyusui juga mendorong tubuh mama untuk memproduksi hormon oksitosin yang merupakan happy hormone yang membuat mama akan merasa bahagia dan terhindar dari stres.
5. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI memiliki kemampuan kognitif dan kepandaian yang secara umum lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan ASI.
Dalam jurnal yang dipublikasikan AAP (American Academy of Pediatrics) tahun 1998, dipaparkan hasil penelitian mengenai hubungan lamanya waktu menyusui dan kemampuan kognitif. Data dikumpulkan sejak bayi lahir selama 18 tahun dengan jumlah sampel lebih dari 1000 bayi. Kesimpulannya bahwa menyusui berhubungan positif dengan peningkatan kemampuan kognitif dan keberhasilan anak di bidang pendidikan.
Selamat berjuang meng-ASI-hi penerus bangsa para mama! (ded/ded)
Sumber:https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20171214130053-436-262338/tentang-ibu-menyusui-di-zaman-kini