ilustrasi: Penelitian terbaru mengungkapkan perempuan yang bekerja malam secara rutin 19 persen berisiko kanker dibanding yang bekerja di jam kerja biasa. (REUTERS/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia — Dalam beberapa bidang pekerjaan, giliran kerja malam memang sulit untuk dihindari, termasuk untuk perempuan.
Hanya saja penelitian terbaru mengungkapkan bahwa perempuan yang bekerja malam secara rutin di Eropa dan Amerika Utara, 19 persen lebih mungkin memiliki risiko kanker yang lebih tinggi dibanding perempuan yang bekerja di jam kerja biasa.
Dalam meta analisis yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention, risiko yang lebih tinggi ini tak terlihat pada perempuan dengan shift malam di Australia dan Asia.
“Studi kami mengindikasikan bahwa jam kerja malam adalah salah satu faktor risiko yang umum sebagai penyebab kanker pada perempuan,” kata Xuelei Ma, penulis studi sekaligus onkologis di West China Medical Center of Sichuan University di Chengdu, China.
“Kami sangat terkejut melihat adanya asosiasi antara shift kerja malam dan kanker payudara yang terjadi hanya pada perempuan di Amerika Utara dan Eropa.”
Peneliti menduga ada alasan di balik tingginya risiko kanker payudara dan shift kerja malam.
“Kemungkinannya karena perempuan di lokasi tersebut memiliki level hormon seks yang lebih tinggi yang secara umum berhubungan dengan peningkatan hormon yang terkait kanker, misalnya kanker payudara.”
Penelitian ini melibatkan 3,9 juta partisipan dari Amerika Utara, Eropa, Australia, dan juga Asia. Penelitian serupa juga sebelumnya pernah dipublikasikan di beberapa jurnal.
Hanya saja beberapa penelitian memiliki definisi yang berbeda-beda soal definisi shift kerja malam reguler. Beberapa penelitian mendefinisikannya sebagai bekerja selama malam hari dan yang lainnya mendefinisikan sebagai bekerja setidaknya tiga malam per bulan.
Namun ada hubungan di antara semuanya.
Jadwal kerja malam reguler dalam waktu lama akan meningkatkan reisiko kanker sampai 19 persen, beberapa jenis serangan kanker bahkan jadi lebih tinggi.
Perempuan pekerja malam akan memiliki risiko 41 persen kanker kulit, dan 32 persen risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Sedangkan risiko kanker gastrointestinal akan naik sampai 18 persen lebih tinggi dibanding perempuan yang tidak kerja malam secara rutin dan lama.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa para suster yang kerap bekerja di malam hari berisiko mengalami kanker payudara (58 persen), kanker gastrointestinal (35 persen), kanker paru (28 persen).
“Penjelasan lain mengapa ada risiko peningkatan risiko kanker kemungkinan berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan di malam hari, misalnya pekerjaan yang intensif dan berat,” kata Ma dikutip dari Japan Today.
(chs)
Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180115073802-255-268806/wanita-pekerja-shift-malam-berisiko-tinggi-kena-kanker