Medanbisnisdaily.com-Medan. Pada dasarnya semua program studi/jurusan yang tersedia di kampus-kampus memiliki prospek masing-masing. Meski begitu, ada beberapa profesi yang tidak akan dapat digantikan oleh artificial intelegence. Seperti yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan pendidikan. Misalnya, dokter, farmasi, perawat, bidan, kesehatan masyarakat, psikolog dan guru.
Hal itu dijelaskan Rektor Universitas Sari Mutiara (USM)-Indonesia, Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menjawab pertanyaan medanbisnisdaily.com, Kamis (24/5/2018).
Dijelaskan Ivan Elisabeth, profesi yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan itu adalah kebutuhan mendasar manusia. Dengan demikian profesi-profesi itu sampai kapan pun terus akan dibutuhkan.
Walaupun demikian, kredibilitas kampus, khususnya PTS, juga tetap harus dipertimbangkan. Hal itu berkaitan dengan tingkat kepercayaan masyarakat. Biar pun prodi yang dipilih bidang kesehatan, kalau kampusnya tidak kredibel, susah juga.
“Sudah pasti tak semua bisa ditampung di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Untuk itu para calon mahasiswa harus pintar-pintar memilih PTS,” katanya.
Beberapa kriteria ini bisa jadi acuan bagi calon mahasiswa untuk memilih PTS. Pastikan apakah izin penyelenggaraan perguruan tinggi tersebut ada. Cari tahu track record perguruan tinggi tersebut baik pengelolanya maupun aktivitas sosial kampus/ mahasiswa. Apa nilai akreditasi masing-masing prodi, paling tidak prodi yang mau dipilih.
Cek apakah fasilitas pembelajarannya lengkap dan modern. Atmosfer kampus juga perlu jadi bahan pertimbangan. Misalnya, apakah suasana kampus tenang, aman, bebas narkoba dan tertib? Lalu, apakah lokasi kampus mudah diakses. Terakhir cari tahu apakah alumninya kompeten dan terbukti banyak yang terserap di pasar lapangan kerja, jelasnya.
Sumber:http://www.medanbisnisdaily.com/m/news/online/read/2018/05/24/38123/progam_studi_kesehatan_dan_pendidikan_tidak_lekang_ditelan_zaman/