Ilustrasi. Ahli lontarkan ide untuk redupkan Matahari guna cegah pemanasan global (AFP/MANJUNATH KIRAN)
CNN Indonesia | Senin, 30/11/2020 06:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia —
Ilmuwan melontarkan wacana untuk meredupkan Matahari untuk mengurangi dampak pemanasan global.
Para peneliti dari Universitas Cape Town, Afrika Selatan, berencana meredupkan Matahari dengan melepaskan partikel kecil ke atmosfer Bumi.
Partikel reflektif ini terbuat dari aerosol sulfur dioksida ini bakal memantulkan kembali cahaya Matahari. Sehingga, cahaya yang masuk ke Bumi jadi lebih redup.
Cara ini diharapkan dapat mengurangi pemanasan global dan mencegah kekeringan di Bumi. Teknik geoengineering ini disebutkan bisa mengurangi kemungkinan kekeringan besar-besaran. Kekeringan ini terjadi jika Bumi sudah kehilangan 90 persen air bersih untuk manusia.
Para peneliti yang menulis makalah ini menyarankan penggunaan model dari Stratospheric Aerosol Geoengineering Large Ensemble Project. Hal ini dibahas dalam penelitian yang dipublikasikan di Environmental Research Letters.
Namun, teknik ini disebut bisa saja berhasil atau malah menimbulkan masalah baru. Pasalnya, meredupkan Matahari hanya menyelesaikan salah satu poin penyebab pemanasan global. Tapi tidak menyelesaikan akar persoalan.
Selain itu, cara ini juga tidak memberi kontribusi apapun untuk membalikkan kondisi pemanasan global. Tapi hanya memberi topeng untuk menutupi kerusakan yang terjadi di Bumi, seperti dikutip dari Futurism.
Cara ini bahkan bisa membuat situasi lain yang lebih buruk. Selain itu, meredupkan Matahari pun mesti mendapat persetujuan banyak negara.
Sebab, tak bisa satu negara saja yang memutuskan untuk meredupkan Matahari jika hal itu ternyata berpengaruh juga pada negara tetangga. Ide ini juga kemungkinan akan mendapat penolakan dari sejumlah negara lain bahkan berpotensi memicu konflik militer, seperti dilansir dari BGR.
sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201127152800-199-575502/ahli-lontarkan-ide-redupkan-matahari-atasi-pemanasan-global