Pelatihan manajemen jenazah. (Foto: UGC CNN Student/Atep Maulana)
Bandung, CNN Indonesia — Korban meninggal dalam sebuah bencana yang terjadi membutuhkan penanganan khusus. Untuk mempelajari hal itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat didukung Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menggelar lokalatih manajemen jenazah dalam situasi darurat di Pusdiklat PMI Pusat Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Dalam kegiatan yang dimulai pada Selasa (21/11) sampai Kamis (23/11) ini, PMI bekerjasama dengan tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Pelatihan ini memang dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dasar anggota PMI dalam penanganan korban meninggal dan mendukung proses identifikasi korban oleh pihak DVI.
“Ini merupakan hasil tindak lanjut dari sensitisasi manajemen jenazah saat darurat tahun sebelumnya antara PMI dengan ICRC untuk mengetahui bagaimana pengenalan standar dan metode standar manajemen jenazah dalam berbagai skenario darurat,” kata Istianasari, Kepala Subdivisi Kesehatan Darurat PMI Pusat.
Pelatihan ini adalah model percontohan untuk menyusun standar baku kurikulum mengenai manajemen jenazah saat darurat. Ini untuk memastikan jenazah diperlakukan secara bermartabat, dikelola secara baik, dan diketahui identitasnya sampai kembali kepada keluarga dan masyarakat.
Sementara itu, Asisten Forensik ICRC Indonesia, Ita Perwira mengatakan, manajemen jenazah merupakan hal penting yang seringkali dilupakan dalam bidang tanggap bencana. Padahal, bencana alam umumnya menimbulkan korban tewas dalam jumlah besar.
“Korban meninggal ini juga berhak untuk mendapatkan pelayanan yang layak, diidentifikasi sehingga keluarga yang kehilangan sanak famili juga mengetahui nasib keluarganya yang hilang,” ujar Ita. (ded/ded)
Sumber:https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20171122112418-445-257301/belajar-manajemen-jenazah-dalam-situasi-darurat/