Jakarta, CNN Indonesia — Ada kalanya saat kelelahan, Anda akan tidur lebih lama dari hari biasanya. Akan tetapi selama-lamanya waktu tidur tak akan lebih dari satu hari.
Hanya saja, seorang bocah laki-laki Wyatt Shaw ternyata bisa selama 11 hari terus-menerus. Ibu Shaw menduga hal ini terjadi karena anaknya kelelahan setelah menjadi pembawa cincin di pernikahan salah seorang saudaranya di awal Oktober lalu.
“Dia baik-baik saja (saat itu), bahkan menari semalaman,” kata Rhonda Thompson, nenek Shaw kepada News-Enterprise.
Usai pesta, Shaw pun tidur. Keesokan paginya, Amy Shaw sang ibu berusaha membangunkannya. Dia sadar ada yang tak benar dengan kondisi anaknya. Shaw dilaporkan mengeluh sakit perut dan kepala.
“Saya mencoba untuk membangunkannya, tapi dia kembali tertidur. (Saya memanggilnya) “Wyatt, Wyatt, Wyatt!” tapi dia tertidur lagi,” kata Amy Shaw.
Melihat kondisi anaknya ini, dia pun membawa Shaw ke dokter dan langsung dilarikan ke Norton Children’s Hospital di Louisville. Di rumah sakit ini, Shaw kecil yang berusia tujuh tahun kembali tertidur selama 10 hari.
Dokter pun menduga hal ini disebabkan karena infeksi virus atau bakteri.
Untuk mengobati penyakit tersebut, dokter pun melakukan semua cara dan tes termasuk tiga kali MRI, satu kali MRA, lima kali EEG, toxin panel, dan tiga kali spinal taps. Namun belum ada hasilnya.
“Semua tes yang dilakukan hasilnya bagus,” ucap ibunya.
“Dokter mengatakan bahwa ada kemungkinan mereka tak tahu penyebabnya, tapi mereka akan tetap mengobati dan melakukan rehabilitasi untuk membuatnya sehat.”
Dua minggu kemudian (12/10), Shaw pun terbangun. Namun mengutip WDRB dari NYPost, Shaw mengalami masalah dalam bicara dan berjalan.
Dokter sempat menduga Shaw mengalami Kleine Levin Syndrome (KLS), sebuah kelainan yang membuat seseorang bisa tidur selama 12-24 jam sehari. Penderita hanya bangun ketika mereka mau makan atau ke toilet.
Masih belum jelas apa yang menyebabkan seseorang bisa mengalami hal ini. Namun ahli kesehatan menduga hal ini disebabkan oleh adanya gangguan di hipotalamus dan talamus ketika mengatur pola tidur.
Ketika seseorang ingin bangun dari tidurnya, otak akan berkomunikasi dengan hipotalamus untuk membangun kewaspadaan transisi tubuh. Dalam kondisi tertentu, fungsi ini bisa terganggu dan menyebabkan seseorang tidur terus-menerus.
Mengutip Daily Mail, Shaw tidak didiagnosa dengan KLS, hanya saja dia menunjukkan gejala yang sama dengan penderita KLS.
Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171019103318-255-249412/derita-bocah-7-tahun-yang-tertidur-11-hari-karena-sakit-aneh/