Blog Page 77

Studi Ungkap Bahaya Perubahan Iklim terhadap Kesehatan

0

Penelitian kolaborasi WHO, World Bank dan WMO mengungkap perubahan iklim berbahaya buat kesehatan global. Berbagai penyakit mengintai dan berujung kematian. (Foto: REUTERS/Juan Carlos Ulate)

Jakarta, CNN Indonesia — Sebuah penelitian kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), World Bank, Organisasi Meterolog Dunia PBB (WMO), serta berbagai universitas lainnya di seluruh dunia mengungkapkan bahwa perubahan iklim menjadi salah satu masalah kesehatan global hingga mengakibatkan kematian jutaan penduduk dunia di abad ke-21.

Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal medis tertua dunia, The Lancet, tersebut mengungkapkan bahwa salah satu dampak perubahan iklim, yaitu gelombang panas atau heatwave yang memengaruhi jumlah besar masyarakat dunia terutama penduduk lanjut usia.

Terdapat peningkatan jumlah penduduk di atas usia 65 yang terpapar cuaca panas ekstrim hingga 125 juta jiwa di antara tahun 2000 sampai 2016. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran dokter karena penduduk lanjut usia lebih rentan terhadap cuaca panas.

Christina Figueres, Climate Chief PBB mengungkapkan ilmuwan telah memberitahu akan dampak perubahan iklim yang cukup buruk. “Sekarang dokter memberitahu kita bahwa itu (perubahan iklim) buruk untuk kesehatan kita.”

“Ratusan juta orang telah menderita akibat dampak dari perubahan iklim. Mengatasi perubahan iklim secara langsung, tegas, dan segera, mampu memperbaiki kesehatan global. Sesederhana itu, ” tutur Figueres, seperti dilansir dari The Guardian, Senin (30/10).

Profesor Peter Cox dari University of Exeter, Inggris mengungkapkan bahwa 70 ribu kematian akibat gelombang panas yang menerjang Eropa 2003 lalu tampak kecil dibandingkan dengan tren jangka panjang gelombang panas yang terjadi saat ini.

Pemanasan global yang timbul akibat perubahan iklim juga dapat meningkatkan penyebaran penyakit mematikan seperti demam berdarah karena nyamuk dan virus yang dibawanya mampu berkembang biak lebih cepat.

Penyebaran infeksi akibat demam berdarah juga mengalami peningkatan sejak tahun 1990. Saat ini mencapai hingga 100 juta infeksi per tahun.

Penyakit lain yang ikut meningkat akibat pemanasan global ialah schistosomiasis, penyakit di mana cacing parasit mampu hidup di dalam tubuh dalam jangka waktu panjang dan menyebabkan kerusakan organ seperti ginjal dan hati.

Polusi udara akibat pembakaran bahan bakar fosil juga menjadi penyebab jutaan kematian setiap tahun. Terdapat 800 ribu kematian akibat pembakaran batu bara setiap tahunnya. Meskipun begitu, pada 2013 produksi batu bara mulai menurun.

Dampak berbahaya lain yang disebabkan pemanasan global ialah jumlah gagal panen akibat cuaca panas ekstrim.

“Sebagai akibatnya kita akan melihat jutaan anak yang kekurangan gizi,” ujar profesor dari University College London, Hugh Montgomery.

Profesor Georgina Mace dari University College of London juga menyampaikan bahwa bukti terjadinya perubahan iklim menjadi lebih hangat ialah produksi bahan pangan yang berjangka pendek.

“Indikator tersebut menunjukkan beberapa peringatan untuk kesehatan manusia juga sepercik harapan, dan kunci pesan tampak kuat. Atribusi suhu (perubahan iklim) dengan aktivitas manusia saat ini tidak diragukan lagi, sehingga urgensi untuk menangani masalah yang diangkat laporan ini tidak diragukan lagi,” jelas peneliti iklim dari University of East Anglia, Clare Goodess.

Adapun peneliti serta perwakilan dari WHO, Anthony Costello, mengungkapkan bahwa terdapat kesempatan besar dunia kesehatan untuk mengubah masalah medis tersebut menjadi kemajuan signifikan bagi kesehatan masyarakat di abad ini. (tab)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171102094318-255-252914/studi-ungkap-bahaya-perubahan-iklim-terhadap-kesehatan/

FDA Cabut Klaim Kedelai Baik Buat Jantung

0

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mencabut klaim kesehatan yang menyebutkan protein kedelai baik untuk kesehatan jantung. Mereka merilis temuan baru. (Foto: Thinkstock/Tung-Tong)

Jakarta, CNN Indonesia — Banyak penelitian dan data yang mengusulkan untuk mengonsumsi kacang kedelai secara rutin karena protein yang terdapat di dalamnya diduga mampu mengurangi kolesterol LDL buruk dan bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Meskipun begitu, beberapa waktu lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) mengajukan pertanyaan mengenai klaim kesehatan protein kedelai yang mampu mengurangi resiko penyakit jantung tersebut.

“Untuk pertama kalinya, kami telah mempertimbangkan perlu mengajukan sebuah peraturan untuk mencabut klaim kesehatan tersebut,” ujar Susan Mayne, direktur FDA Center for Food Safety and Applied, seperti dilansir dari CNN, baru-baru ini.

“Karena banyak penelitian yang dipublikasikan sejak klaim tersebut diotorisasi pada tahun 1999 mengusulkan temuan yang tidak konsisten mengenai hubungan antara protein kedelai dan penyakit jantung,” tambah dia.

Kardiolog dan direktur UCLA Women’s Cardiovascular Health Center, Karol Watson mengungkapkan bahwa tidak semua cara untuk mengurangi kolesterol memiliki manfaat dan beberapa diantaranya bisa berbahaya untuk tubuh.

“Apa yang kita ketahui ialah tidak ada uji klinis yang menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak kedelai meningkatkan kesehatan jantung,” ujarnya.

Meski demikian, bukan berarti mengonsumsi protein kedelai tak sehat. Penelitian ini lebih melihat hubungan dan klaim bahwa konsumsi kedelai baik buat jantung.

Sebelumnya, sebuah penelitian penasihat ilmiah Soy Nutrition Institute yang juga profesor University of Illinois, John Erdman pada 2000 silam menganjurkan publik konsumsi protein kedelai untuk meningkatkan kesehatan jantung.

“Terdapat banyak data sebelum tahun 1999 yang menyarankan bahwa mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari mampu untuk merendahkan kolesterol, dengan asumsi Anda memiliki diet yang sesuai,” ujarnya.

Lebih lanjut ia merasa kecewa, tapi tidak terkejut dengan keputusan FDA. Ia menjelaskan bahwa FDA berada di bawah tekanan dari kelompok anti kedelai, Weston A.Price Foundation, untuk mencabut klaim kesehatan tersebut. Meskipun telah banyak penelitian yang menyarankan bahwa kedelai memiliki manfaat kesehatan.

Pada awal 2017 lalu FDA sempat menolak petisi yang diajukan oleh Weston A.Price Foundation akan klaim kesehatan protein kedelai dan kemampuan untuk merendahkan resiko penyakit jantung.

Kini, dalam sebuah pernyataan FDA, Mayne mengungkapkan meskipun terdapat banyak bukti yang mengusulkan bahwa terdapat hubungan antara protein kedelai dan penurunan resiko penyakit jantung, total dari bukti ilmiah antar hubungan keduanya masih dipertanyakan.

Lebih lanjut dalam pernyataan tersebut pihak FDA menyimpulkan bahwa hubungan antara protein kedelai dan penyakit jantung tidak memenuhi standar klaim kesehatan FDA. (tab)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171102113411-255-252954/fda-cabut-klaim-kedelai-baik-buat-jantung/

Program 1.000 Startup Terkendala Ketidaksiapan Ekosistem

0

Pendiri dan CEO Kibar Yansen Kamto. (dok. CNN Indonesia)

Jakarta, CNN Indonesia — Lebih dari setahun usai dideklarasikan, program Gerakan Nasional 1.000 Startup yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama akselerator Kibar kini telah melahirkan 112 perusahaan rintisan (startup).

CEO sekaligus pendiri Kibar, Yansen Kamto menceritakan sejak diluncurkan pada Juni 2016, ada 30 ribu orang yang mendaftarkan diri turut serta dalam program ini. Keterbatasan mentor di seluruh Indonesia mendorong pihaknya dan Kominfo hanya mampu menerima 6.000 orang untuk tahap workshop dan lima kegiatan lanjutan lainnya.

Dari 6.000 yang lolos, hingga saat ini hanya ada 112 startup yang bertahan hingga tahap akhir. Mengenai jumlah yang menyusut jauh ini–bahkan dari target 200 startup per tahun- Yansen memiliki penjelasan tersendiri.

“Kami hanya memiliki 357 mentor di seluruh Indonesia, tapi itu pun masih tidak cukup. Jumah startup yang tak sampai 200 itu pun tak masalah, karena di tahun pertama gerakan kami hanya menargetkan bisa membentuk 67 startup saja,” jelasnya saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (2/11).

Target yang kecil menurutnya lantaran kesadaran masyarakat masih belum tinggi di tahun-tahun pertama pelaksanaan program. Namun ia meyakini perlahan jumlahnya akan terus bertambah “Mungkin di tahun-tahun terakhir bisa mencapai 300-400 startup per tahunnya,” imbuhnya.

Ketidaksiapan ekosistem

Dari semua pendaftar, Yansen mengungkapkan ada lima sektor utama yang paling banyak digarap oleh pelaku startup, mulai dari pertanian, pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan logistik.

Hanya saja, ia mengungkapkan sejauh ini masih ada dua tantangan terbesar dalam mengembangkan perusahaan rintisan. Masalah tersebut yakni minimnya pola pikir kewirausahaan dan kesiapaan ekosistem di luar area Jakarta.

“Yang pertama, masih sangat kurang pola pikir kewirausahaannya di masyakat. Cara mengatasinya tentu dengan memberikan lebih banyak contoh. Kami butuh lebih banyak Gojek, Tokopedia, dan Traveloka sehingga orang percaya bahwa ini adalah sesuatu yang bagus,” imbuhnya.

Dia juga menerangkan bahwa masyarakat juga tidak banyak diajarkan budaya mengambil risiko. Oleh karena itu, kelas-kelas workshop selalu diadakan Kibar pada akhir pekan sehingga mahasiswa dan pekerja bisa mengikutinya tanpa perlu meninggalkan pekerjaan dan sekolah.

Terkait dukungan ekosistem di luar Jakarta yang masih minim, ia mencontohkan kecilnya daerah yang mampu melahirkan pelaku bisnis rintisan.

“Kalau infrastruktur itu memang sedang dibangun pemerintah dan sudah baik, tapi buktinya memang jumlah startup dari luar Jakarta masih kecil. Ekosistem di kota-kota ini masih belum siap. Sistem pendukungnya belum terbangun,” jelasnya.

Untuk menumbuhkan kesiapan tersebut, Kibar memperkenalkan kurikulum kewirausahaan digital di kampus-kampus. Pihaknya juga bekerjasama dengan media-media lokal untuk memuat karya dan prestasi startup di daerah agar kesadaran juga meningkatkan.

(evn)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171102165238-185-253051/program-1000-startup-terkendala-ketidaksiapan-ekosistem/

Laporan: Polusi Penyebab Kematian Terbanyak, daripada Penyakit Apapun

0

Seorang perempuan menutup mulutnya dari polusi udara dan badai debu di Beijing, China (foto: ilustrasi).

Polusi menyebabkan lebih banyak kematian setiap tahun daripada penyakit apapun. Itulah berita utama dari sebuah laporan baru yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet hari Kamis lalu. Bagian dari tanggapan akan jumlah yang besar ini mencakup penanganan polusi sebagaimana halnya sebuah isu kesehatan, bukan hanya masalah lingkungan.

Kunci penting dari laporan tersebut adalah polusi merusak kesehatan manusia, tidak hanya lingkungan saja.

“Polusi membunuh lebih banyak orang daripada perang dan kelaparan, daripada malaria atau AIDS atau tuberkulosis. Semua ini jauh dibandingkan dengan polusi,” kata Andrew Maccarator.

Pelajaran lainnya adalah tingkat kematian terutama mempengaruhi orang-orang yang paling kesulitan untuk mendapatkan pertolongan.

“Pada tahun 2016, polusi secara nyata menyebabkan 9,6 juta kematian, 92 persen dari kematian tersebut berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Jumlah tersebut besar mengingat distribusi masalah. Tapi jujur saja pembagian tersebut tidak adil. Periset mengatakan otak kita membuat polusi lebih sulit dilawan,” papar Oluseji Adeyi dari Bank Dunia.

“Manusia terlatih untuk menanggapi ancaman Langsung. Penyakit menular seperti Zika, seperti demam berdarah, yang membuat orang cepat dan jelas menderita sakit, benar-benar mendapat perhatian publik. Sebaliknya, penyakit tidak menular, penyakit kronis yang disebabkan oleh polusi, masalah belajar, kanker, penyakit paru-paru kronis perlu waktu bertahun-tahun untuk mendapat perhatian. Kaitan antara sebab dan akibat tidak tampak jelas dan orang dengan mudah mengabaikannya,” ujar Dr. Phillip Landrigan.

Oleh karenanya laporan tersebut mencoba untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Richard Fuller dari Komisi Lancet menjelaskan, “Ada polusi udara, polusi air, isu-isu tanah dan tempat kerja. Dalam setiap kategori tersebut, cenderung ada jenis masalah yang sama yang muncul berulang kali dan ini adalah cara bagaimana kita melihat polusi.”

Seperti polusi udara yang meluas di India dan China, misalnya, menurut Gardiner Harris dari harian New York Times.

“India menjadi jauh lebih berbahaya selama 20 tahun lalu karena polusi udara. Berbahaya dalam hal yang tidak pernah kita lihat sebelumnya di bumi,” tukasnya.

Di tempat lain, polusi darat disebabkan oleh timbal, dan limbah berbahaya yang bertahan bertahun-tahun. Laporan Lancet mendesak negara-negara untuk menetapkan target khusus, lima tahun, 10 tahun dan seterusnya agar masalah tersebut lebih mudah dikelola. [my/lt]

Sumber:https://www.voaindonesia.com/a/polusi-penyebab-kematian-terbanyak-/4094978.html

Mikronutrien, Masalah Pangan yang Patut Jadi Perhatian

0

Mikronutrien atau zat gizi mikro menjadi masalah pangan yang dianggap mendesak untuk jadi perhatian pemerintah, di samping pemanfaatan pangan sisa. (Foto: oxonimages/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia — Secara global, dunia tak hanya menghadapi persoalan pasokan pangan, tetapi juga krisis mikronutrien atau zat gizi mikro.

Seperti diketahui, mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, tapi mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.

Kekurangan mikronutrien ditengarai jadi satu dari sekian faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti gagal jantung, penyakit jantung iskemik dan stroke.

Maura Linda Sitanggang, Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes memaparkan, analisis pengeluaran biaya kesehatan secara global berkaitan dengan penyakit kardiovaskular dapat meningkat 22 persen hingga 2030. Biaya meningkat dari US$863 miliar (Rp11,7 juta), menjadi US$1,044 miliar (Rp14 juta).

“Ini kenaikannya ada 22 persen. Kalau global 22 persen, kalau Asia Pasifik itu the most population itu kan lebih dari 22 persen. Cuma kalau ditanya angka persisnya belum terintegrasi,” kata Linda usai konferensi pers dalam rangka Forum Pangan Asia Pasifik di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (31/10).

Kekurangan mikronutrien, lanjut Linda, juga dapat mengakibatkan cacat pada bayi, gangguan mental karena kekurangan yodium, penurunan IQ, penurunan kekebalan tubuh juga rentan terkena diare.

Persoalan krisis zat gizi mikro ini seakan jadi wajah baru masalah kelaparan. Orang merasa sudah makan makanan bergizi lengkap tapi ternyata belum mencukupi kebutuhan zat gizi mikro. Oleh karenanya, dalam forum diskusi pada Forum Pangan Asia Pasifik, tercapai dua rekomendasi sebagai langkah untuk mengatasi krisis nutrisi mikro.

Pertama, strategi mengatasi krisis mikronutrien yakni dengan berbagai cara seperti suplemen makanan, fortifikasi atau pemberian zat gizi tambahan pada makanan, diversifikasi pangan, dan pendidikan nutrisi.

Forum juga memberikan strategi alternatif yakni pangan fungsional dan phytochemical atau phytonutrient. Linda menjelaskan, pangan fungsional adalah pangan yang memberikan manfaat kesehatan di luar zat gizi dasar yang terkandung di dalamnya.

Manfaat kesehatan di luar gizi dasar yang dimaksud bisa didapat melalui pemrosesan atau modifikasi pangan atau campuran bahan makanan.

“Yang sering kita dengar itu vitamin dan mineral. Di luar itu juga ada zat lain misalnya likopen dari wortel, buah, sayur, manggis itu mangosten. Jadi itu (phytonutrient) adalah zat mikro yang dalam kesehatan itu ada kegunaan juga. Tapi memang butuh evidence based, perlu pembuktian saintifik tentang keamanannya,” jelas Linda.

Kedua, perlu adanya teknologi untuk memanfaatkan zat pangan sisa. Linda menuturkan, pemrosean makanan menimbulkan bahan sisa dan kadang dibuang begitu saja. Melihat kondisi ini, perlu ada teknologi untuk memanfaatkannya.

“Cuma kalau nggak tepat, nutrisinya komponennya bisa rusak. Dengan pemanasan bisa rusak, oksidasi bisa rusak, dan lain-lain,” tambahnya.

Pengolahan sisa bahan pangan misalnya pemanfaatan bonggol nanas menjadi suplemen bromelin. Bonggol nanas mengandung bromelin yang berguna untuk mengatasi radang, membantu sistem pencernaan dalam memecah protein serta melunakkan makanan yang masuk di lambung, dan membantu menyembuhkan batuk. Contoh lainnya, kulit biji melinjo atau kulit dalam yang keras juga biji pepaya menurut Linda punya kandungan nutrisi tapi masih banyak dibuang.

“Oleh karena itu, perlu teknologi tertentu agar nutrisi tidak rusak, dikawal di laboratorium supaya tidak ada racun dan kontaminasi,” katanya. (rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171101084221-262-252613/mikronutrien-masalah-pangan-yang-patut-jadi-perhatian/

MoU Dengan IPI Sumatera Utara

Penanda tanganan MOU antara Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan Ikatan Pustakawan Indonesia ( IPI) Provinsi Sumatera Utara

Studi Ungkap Kesalahan Diagnosis Penderita Diabetes Tipe 3

0

Studi kesehatan terbaru ungkap seringnya terjadi kesalahan diagnosis pasien penderita Diabetes Tipe 3c dengan Tipe 2, yang berujung pada kesalahan pengobatan. (Foto: REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNN Indonesia — Sebuah studi yang dimuat di jurnal Diabetes Care menyebutkan seringnya terjadi kesalahan diagnosis pada pasien yang mengidap diabetes tipe 3, dengan diabetes tipe 2. Kesalahan ini berujung pada pengobatan yang juga tidak sesuai.

Diabetes tipe ketiga atau 3c merupakan tipe yang umum ada tapi sering didiagnosis sebagai tipe 2. Studi yang dilakukan sejumlah ahli dari University of Surrey, Inggris mengungkapkan hanya 3 persen pasien dari sampel yang terdiagnosis diabetes tipe 3c dengan tepat.

Mengutip dari The Sun, peneliti melakukan riset pada dua juta rekam medis pasien untuk melihat frekuensi pada tipe diabetes yang berbeda serta akurasi dari diagnosisnya. Sebanyak 97,3 persen pasien yang mengalami penyakit pankreas didiagnosis terkena diabetes tipe 2.

Simon de Lusignan, peneliti senior mengatakan tenaga medis perlu meningkatkan kesadaran akan diabetes tipe 3c sehingga ada pengembangan manajemen penanganan karena angka kejadiannya disinyalir lebih besar daripada tipe 1.

“Riset kami menunjukkan mayoritas penderita diabetes tipe 3c salah diagnosis sebagai tipe 2, dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang,” katanya dikutip dari The Sun, (28/10).

Tak seperti diabetes tipe 2 diabetes tipe 3c dapat memasok kebutuhan enzim pencernaan lewat makanan. Enzim yang dikemas dalam tablet dapat dimakan bersama makanan berat atau snack.

Penyakit gula darah atau diabetes merupakan penyakit metabolik akibat penurunan produksi insulin atau penurunan reseptor insulin. Selama ini, orang familiar dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 saja. Dilansir dari The Independent, para peneliti beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa adanya diabetes tipe ketiga atau tipe 3c.

Diabetes digolongkan tipe 1 saat sistem imun tubuh merusak sel yang memproduksi insulin pada pankreas. Diabetes tipe ini dapat terjadi pada anak-anak atau mulai berajak dewasa dan hampir selalu memerlukan suntikan insulin.

Sedangkan diabetes tipe 2 adalah saat produksi insulin pankreas tak mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Diabetes tipe 2 sering ditandai dengan kelebihan berat badan dan biasanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut. Namun tak jarang, mereka yang belum berusia lanjut pun bisa terkena diabetes tipe 2.

Adapun diabetes tipe 3c disebabkan oleh kerusakan pankreas akibat peradangan atau pancreatitis, tumor, atau pembedahan. Kerusakan pankreas tak hanya mengakibatkan terhambatnya produksi insulin, tetapi juga produksi protein guna mencerna makanan atau dikenal dengan enzim pencernaan serta hormon. (rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171031112425-255-252373/studi-ungkap-kesalahan-diagnosis-penderita-diabetes-tipe-3/

Wisata Diam, Kemewahan Bersantai Tanpa Jaringan Internet

0

Ilustrasi. (AFP PHOTO / MOHAMMED ABED)

Jakarta, CNN Indonesia — Berdiam diri semakin menjadi tren dalam dunia wisata. Dalam kegiatannya, turis tidak akan dikurung di kamar, namun diajak untuk berkegiatan tanpa alat elektronik.

Konsep detoks digital ini memang sangat dibutuhkan banyak orang, terutama mereka yang setiap hari berkutat dengan segala peralatan canggih yang terhubung dengan internet.

Dikutip dari CNN Traveler, Badan Kesehatan PBB (WHO) juga sudah menyatakan kalau polusi suara sudah menjadi wabah di dunia. Kebisingan bukan hanya didengar telinga, melainkan juga yang dirasakan otak, contohnya ketika membaca berita drama tentang politik.

Kebisingan macam ini tentu saja memberi dampak yang buruk bagi fisik dan mental seseorang.

“Bagi sebagian orang, ada yang terus ingin terhubung dengan internet. Mereka ada yang sampai merasa khawatir jika tidak mengecek e-mail setiap jam. Ada juga yang merasa ketakutan ketika tidak terhubung dengan media sosial,” kata CEO dan pendiri The Ranch di Malibu, Alec Glasscock.

“Wisata berdiam diri merupakan bentuk kemewahan yang resor kami tawarkan,” lanjutnya.

The Ranch Malibu menawarkan paket menginap bernama ‘Waktu Diam’ yang bisa dinikmati dalam jangka waktu harian atau mingguan.

Kegiatannya berupa meditasi, hiking, sampai tidur siang, tentu saja tanpa menyalakan alat elektronik yang dimiliki.

Berkonsep sama, begitu juga dengan resor La Puerta di Meksiko, yang menawarkan konsep ‘Makan Malam Diam’.

Sama dengan tempat spa L’Auberge de Sedona, yang memiliki paket ‘Pikiran Tenang’, dengan pilihan pijat atau kelas teknik pernapasan.

Yang lebih unik ialah kapal pesiar Ponant Explorers, yang menawarkan layanan meditasi di tengah laut.

Pihak pengelolanya berharap, para turis bisa melupakan kebisingan sehari-hari sambil mendengarkan gulungan ombak dan embusan angin laut.

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171025192127-269-251098/wisata-diam-kemewahan-bersantai-tanpa-jaringan-internet/

 

4 Alasan Susu Kental Manis Sebaiknya Tak Dikonsumsi

0

Dokter gigi mengungkapkan bahwa susu kental manis bisa membuat gigi berlubang (nachar/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia — Susu dikenal mengandung banyak kalsium yang bisa menguatkan tulang. Namun tak cuma itu, susu juga dikenal mengandung banyak vitamin dan mineral yang bisa melengkapi kebutuhan gizi seseorang.

Beragam varian susu, dari bubuk, cair, sampai kental manis pun tersedia di pasaran.

Salah satu produk susu yang cukup populer ialah susu kental manis (susu kental manis). Proses penyajian yang praktis membuatnya banyak diminati konsumen. Tinggal tuang, campur dengan air panas atau dingin dan jadilah segelas susu.

Namun, menurut dokter spesialis gigi anak, Annisa Rizki Amalia, mengungkapkan susu kental manis tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi. Ada empat alasan mengapa susu kental manis tak disarankan untuk terlalu banyak dikonsumsi.

1. Tak Ada Kandungan Nutrisi
Dokter yang juga anggota Perhimpunan Dokter Gigi Anak ini menjelaskan, susu kental manis muncul saat masa kolonial. Ketika itu orang mencari sumber makanan yang tak gampang kedaluarsa. Kemudian susu kental manis dibuat dari susu sapi murni yang dikentalkan dan ditambah gula.

Kendati dibuat dari susu sapi murni, susu kental manis tak mengandung nutrisi susu sapi. Sekian banyak proses yang dilalui susu sapi membuat hasil akhir produk mengalami penurunan nutrisi.

2. Kandungan Gula Tinggi
Proses pembuatan susu kental manis memerlukan gula guna membuat tekstur susu menjadi kental dan lengket. Konsumsi susu kental manis dapat menimbulkan gangguan kesehatan gigi dan mulut. Annisa mengungkapkan bahwa gula yang menempel di gigi akan menjadi asam. Proses ini masih ditambah dengan proses penguraian oleh bakteri dalam mulut. Asam dapat mengikis lapisan enamel gigi dan menyebabkan lubang gigi.

3. Tidak Dibuat untuk Anak-anak
Kadang orang tua merasa telah memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D untuk anak lewat susu kental manis. Padahal, kandungan kalsium dan vitamin D dalam susu kental manis masih jauh di bawah susu sapi murni.

Anak memerlukan kedua nutrisi ini untuk pembentukan gigi tetap yang dimulai pada usia 6 bulan hingga 6 tahun.

“Kalau susu kental manis kita lihat kalsiumnya hanya 10,85 persen dan vitamin D sebanyak 0,6 persen. Bandingkan dengan susu sapi murni, jauh sekali, kalsiumnya 24,64 persen dan vitamin D ada 31,1 persen,” kata Annisa.

4. Untuk anak ASI Jauh Lebih Baik
susu kental manis tak bisa disejajarkan dengan ASI. ASI, kata Annisa, juga mengandung gula, tapi gula dalam ASI merupakan laktosa. Dari semua jenis gula, laktosa merupakan gula yang paling rendah tingkat kemanisannya, sehingga balita direkomendasikan untuk mengonsumsi laktosa. Annisa menuturkan, kandungan laktosa dalam susu kental manis hanya sebanyak 10 persen dan sisanya sukrosa alias biang gula.

Sedangkan ASI mengandung 40 persen laktosa. Proses menyusui juga tidak membuat ASI menempel pada gigi anak karena ASI langsung masuk ke kerongkongan.

“Jadi (susu kental manis) benar-benar tidak ada gizi dan manfaatnya. Praktis dan sehat belum tentu baik untuk anak,” ujarnya. (chs)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171031144411-255-252427/4-alasan-susu-kental-manis-sebaiknya-tak-dikonsumsi/

Waspada Kanker Serviks, Kemenpora Gelar Pemeriksaan Gratis

0

Kanker serviks dan payudara memang masih menjadi momok penyakit yang menakutkan bagi perempuan. Penyakit ini bahkan menjadi pembunuh nomor satu bagi perempuan Indonesia.(Foto: Dok. Kemenpora)

Jakarta, CNN Indonesia — Kanker serviks dan payudara memang masih menjadi momok penyakit yang menakutkan bagi perempuan. Penyakit ini bahkan menjadi pembunuh nomor satu bagi perempuan Indonesia.

Satu masalah yang kerap terjadi adalah masih marak perempuan yang tak sadar dan tak paham soal gejala awal kanker. Akibatnya, sekitar 70 persen penyakit kanker serviks dan payudara sudah terdeteksi di stadium lanjut.

Berangkat dari data dan juga keprihatinan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo atas semakin banyaknya penderita kanker payudara dan kanker serviks, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenpora menyelenggarakan program pemeriksaan kanker serviks dan payudara (Iva dan Sadanis).

“Kegiatan DWP Kemenpora ini merupakan tindak lanjut dari arahan Ibu Negara atas keprihatinannya terhadap peningkatan risiko kanker serviks dan payudara wanita Indonesia,” kata Penasehat DWP Shobibah Rohmah dalam pernyataannya yang diterimaCNNIndonesia.com.

“Hal ini menjadi prioritas program OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era) Kabinet Kerja, organisasi para istri Menteri Kabinet Kerja.”

Acara pemeriksaan kanker payudara dan kanker serviks Kemenpora di Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON), Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (31/10).

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wanita Indonesia supaya waspada deteksi dini agar terhindar dari kanker serviks dan payudara.

“Kegiatan ini sangat penting dan saya harap RSON bisa rutin ada pemeriksaan gratis satu bulan sekali membantu para istri ASN Kemenpora, karyawati, dan masyarakat sekitar, agar sejak dini sudah dapat terdeteksi, jangan sampai ketahuan sudah stadium lanjut sehingga relatif sulit disembuhkan.”

Antusiasme peserta untuk memeriksakan diri mereka ternyata sangat tinggi. Panitia Penyelenggara, Nurhidayah Amar,  mengungkapkan peserta membludak sehingga melebihi target awal yakni sekitar 300 orang. (chs)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171031210037-260-252547/waspada-kanker-serviks-kemenpora-gelar-pemeriksaan-gratis/

- Advertisement -