apt. Dra. Modesta H. Tarigan, M. Si.
apt. Grace A. br Ginting, S.Farm., M.Si.
apt. Devina Chandra, S.Farm., M. Farm.
Infeksi akibat cacing (helminthiasis) merupakan salah satu infeksi yang sering menyerang anak-anak dengan tingkat ekonomi yang rendah terutama pada negara-negara Sekitar lebih dari 1.5 milyar orang atau sekitar 24% dari jumlah populasi dunia pernah mengalami infeksi kecacingan karena penyakit ini mendapatkan sedikit perhatian, dimana infeksi ini tidak menyebabkan gejala klinis yang jelas, sifatnya kronis serta dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang
Ada faktor-faktor lain yang berperan dalam menunjang penyakit ini, yaitu keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta faktor kebersihan lingkungan masyarakat.
Oleh sebab itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menganggap bahwa permasalahan diatas adalah sangat penting untuk dilakukan penyuluhan swamedikasi dan dagusibu tentang obat cacing di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota oleh Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Penyakit cacingan merupakan penyakit parasit yang masih banyak menginfeksi manusia terutama pada anak-anak. Penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Cacing-cacing tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang terjadi akibat rendahnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya perilaku hidup sehat dari masyarakat kita, sehingga masyarakat kita mudah terinfeksi berbagai penyakit.
Bentuk pencegahan pada penyakit cacingan dapat dibentuk dari penerapan perilaku hidup bersih dan sehat oleh seluruh masyarakat, setiap hari sepanjang hidup akan berdampak positif pada penurunan pravalensi cacingan. Oleh karena itu, upaya promotif-preventif dalam penanggulangan cacingan adalah bagian integral dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS. Selain itu juga dapat meningkatkan akses atau jangkauan masyarakat pada pelayananan penanggulangan cacingan yang komprehensif dan bermutu, kemudian juga melalui pendekatan keluarga. Dengan demikian, dapat dilakukan deteksi dini cacingan dalam keluarga, hingga meningkatkan kemampuan keluarga dapat terhindar dari cacingan untuk seterusnya.
Penanggulangan cacingan adalah dasar utama untuk penanggulangan cacingan adalah memutuskan rantai penularan cacingan, dengan menurunkan pravalensi cacingan pada anak balita, anak usia pra sekolah dan anak sekolah (Permenkes, 2017). Oleh karena itu, upaya penanggulangan cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan cacingan, yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah, dengan pemberian obat massal pencegahan cacingan kelompok rentan untuk menghentikan penyebaran telur cacing dari penderita ke lingkungan sekitarnya, peningkatan higiene sanitasi, dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan (Permenkes, 2017). Oleh sebab itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menganggap bahwa permasalahan diatas adalah sangat penting untuk dilakukan penyuluhan swamedikasi dan dagusibu tentang obat cacing di Lingkungan SD Negeri 0581122 Batang Rejo Stabat oleh Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia
SOLUSI PERMASALAHAN MITRA
Berdasarkan observasi dan diskusi langsung antara tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra diperoleh hal yang menjadi solusi dalam permasalahan mitra yaitu secara langsung memberikan penyuluhan tentang swamedikasi dan dagusibu obat cacing di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota.
TARGET YANG INGIN DICAPAI
Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dan pengasuh mampu meningkatkan pengetahuan tentang penyakit disebabkan oleh infeksi cacing dan dagusibu obat cacing dalam upaya membantu pencegahan penyakit infeksi cacing.
PROSES KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Metode yang digunakan adalah praktek kerja langsung di tempat dan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2022 di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota. Kegiatan diawali dengan perkenalan ketua dan anggota tim pengabdian Prodi Apoteker, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang penyakit infeksi akibat cacing, upaya pencegahan penyebaran penyakit infeksi cacing, dan dagusibu obat cacing. Setelah semua materi disampaikan, dilanjutkan ke diskusi dan kuis interaktif tentang materi yang disampaikan.
HASIL DAN KESIMPULAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing ini berlangsung tanggal 25 Februari 2022 yang dilaksanakan di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota dengan melibatkan siswa-siswi, guru dan staff. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan swamedikasi penyakit infeksi cacing dan dagusibu obat cacing. Hasil akhir dari proses kegiatan ini, peserta diwajibkan memahami tentang penyakit infeksi cacing dan dagusibu obat cacing untuk mencoba memberikan tanggapan berupa penilaian. Menurut peserta, penyuluhan ini membuat peserta memahami tentang penyakit infeksi cacing dan dagusibu obat cacing. Semua peserta setuju untuk memutuskan mata rantai penyebaran telur cacing yang dapat dilakukan mulai dari hal yang kecil seperti rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta mengkonsumsi obat cacing. Hal ini sangat berdampak besar untuk menghentikan penyebaran penyakit infeksi cacing sehingga masyarakat memiliki pemilikiran untuk berpikir bijak dalam menghadapi penyakit infeksi cacing ini.
Hal ini memberikan kesan yang baik dan menarik bagi para peserta dimana mereka bisa memahami tentang cara penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing yang baik dan benar.
Seluruh anak-anak dan pengasuh Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota sangat antusias mengikuti sosialisasi dilihat dari keaktifan mereka dalam setiap sesi yang berlangsung. Antusiasme yang tinggi ini juga dikarenakan materi serta demonstrasi yang digunakan sangat mudah dimengerti dan sangat mudah dilakukan. Dalam sesi pemaparan materi, guru dan siswa-siswi serius memperhatikan pemateri.
Berdasarkan hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat, disimpulkan bahwa anak-anak dan pengasuh di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota dapat menerima pengetahuan tentang penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing.
Tim Humas USM-Indonesia