Seorang petugas medis menunjukkan mikroba mematikan MRSA, superbug yang kebal dan tidak bisa dibunuh dengan antibiotik biasa, di Berlin, 1 Maret 2008.
Sebuah studi baru menunjukkan kamar-kamar rumah sakit yang dipenuhi dengan sinar ultraviolet bisa memberantas superbug kebal obat yang mengancam kesehatan para pasien. Sinar UV itu dipancarkan oleh “robot-robot” yang memasuki kamar setelah seorang pasien keluar, dan sebelum pasien berikutnya masuk.
Sinar ultraviolet C, atau UVC, yang dihidupkan selama setengah jam, bisa mengurangi bakteri kebal obat sebanyak 30 persen di kamar-kamar rumah sakit, menurut sebuah studi oleh para periset dari Universitas Duke.
Rumah sakit adalah sumber utama bakteri kebal obat. Karena itu, sebelum pasien berikutnya masuk kamar, petugas RS membersihkan kamar dari lantai sampai langit-langit dengan bahan kimia untuk menghapuskan jejak-jejak bakteri yang mungkin tertinggal oleh pasien yang sakit. Menambahkan perangkat UVC ke dalam proses pembersihan ini, bisa membuat hasilnya lebih efektif.
Superbug adalah kekhawatiran yang paling serius. Mereka adalah mikroba kebal obat yang bisa hidup di permukaan-permukaan rata, dan berpotensi menginfeksi pasien berikutnya.
Seringkali mikroba mematikan seperti MRSA, yang merupakan singkatan dari methicillin-resistant Staphylococcus aeurus atau Staphylococcus kebal methicillin, tidak bisa dibunuh dengan antibiotik standar, sehingga sangat sulit untuk mengobati pasien-pasien yang terinfeksi.
Direktur Duke Center urusan Antimikroba dan Pencegahan Infeksi, Deverick Anderson, memimpin studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet.
Salah satu manfaat utama sinar UV, menurut Anderson, adalah sinar itu memantul dari semua permukaan rata.
“Kami tidak hanya memusnahkan bakteri yang terdapat di atas meja misalnya, tapi juga mematikan bakteri apapun yang mungkin terdapat di permukaan lain yang terkena pantulan sinar UV. Kami bisa mencapai segala sudut dan celah kamar RS menggunakan cara ini.”
Dalam studi yang dilakukan di sembilan RS AS itu, termasuk fasilitas-fasilitas perawatan lain dan puskesmas, para periset membandingkan keefektifan penggunaan UVC dengan bahan kimia berbeda atau hanya satu bahan pembersih saja.
Mereka mendapati strategi pembersihan, menggunakan robot yang dikombinasikan dengan penggunaan bahan pembersih bernama quaternary ammonium, paling efektif melawan MRSA.
Anderson mengatakan UVC membunuh bakteri yang terkena sinar ultra violet itu.
“Sinar UVC itu memasuki DNA, mengusik DNA, dan membunuh bakteri,” ujarnya.
Anderson mengatakan sinar itu tidak berbahaya bagi manusia, tidak seperti jenis-jenis sinar UV yang dikeluarkan matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit.
Anderson mengatakan RS yang terlibat dalam studi itu terus menggunakan robot-robot UVC, yang harganya sekitar 90.000 dolar per robot. [vm/ii]
Sumber: http://www.voaindonesia.com/a/robot-sinar-ultraviolet-berantas-bakteri-rs/3687115.html