Sejauh ini tidak ditemukan indikasi yang menghambat uji klinis, sehingga proses pembuatan vaksin diyakini selesai pada Januari 2021. (Foto: CNN)
Satgas Covid-19, CNN Indonesia | Jumat, 23/10/2020 06:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan uji klinis ketiga kandidat vaksin tahap tiga yang sedang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, belum selesai. Namun, sejauh ini tidak ditemukan indikasi yang menghambat uji klinis.
Pihaknya optimistis jika proses pembuatan vaksin dapat berjalan sesuai harapan pada Januari 2021 mendatang.
“Kita harapkan dalam enam bulan ini akan segera menunjukkan hasil,” jelasnya dalam Dialog Produktif ‘Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19’ dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19, Kamis (22/10).
Dia menambahkan bahwa uji klinis yang dilakukan oleh Sinovac, Tiongkok, tidak hanya dilakukan di Bandung melainkan juga secara global.
“Jadi tidak hanya di Indonesia atau yang sedang dilakukan di Bandung ini, tetapi juga di Brazil, Turki, Chile, dan Bangladesh,” ungkapnya.
Ada ribuan relawan yang terlibat dalam uji klinis global ini. Di Indonesia sendiri, proses pengujian kandidat vaksin Covid-19 melibatkan 1.620 relawan yang sudah mendapatkan suntikan pertama.
Kemudian, 1.074 relawan mendapatkan suntikan kedua dan 671 relawan di antaranya sudah diambil sampel darahnya.
“Dari proses tersebut, sejauh ini belum ada laporan yang menunjukkan indikasi yang mungkin akan menghambat proses pembuatan vaksin. Kami optimistis akan selesai dan dapat segera digunakan,” tegasnya.
Libatkan BPOM
Kerja sama yang dilakukan Bio Farma bersama-sama dengan FK Unpad serta melibatkan BPOM menambah keyakinan Bio Farma dalam uji klinis yang dilakukan saat ini akan berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
“Lembaga-lembaga yang kami ajak untuk bekerja sama cukup reputable dalam uji klinis ini. Mereka sudah melakukan 30 kali uji klinis. Bukan itu saja, uji klinis ini juga diawasi oleh BPOM, juga Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes. Kami yakin semua berjalan lancar,” ujar dia.
Dia memaparkan bahwa uji klinis tahap satu untuk menguji tingkat keamanan vaksin itu sendiri. Uji klinis tahap dua untuk verifikasi vaksin atau melihat kemampuan vaksin apakah dapat memberikan manfaat bagi individu yang diberi imunisasi.
“Sementara, uji klinis tiga sebenarnya adalah untuk rekonfirmasi terhadap uji klinis satu dan dua yang telah dilakukan, dengan melibatkan lebih banyak relawan,” ujarnya.
Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201022092817-204-561369/uji-klinis-vaksin-covid-bio-farma-belum-ada-laporan-negatif