8 Cara Menjaga Kesehatan Otak dan Cegah Demensia

0
307

Jika sering lupa menaruh barang atau ingatan akan perihal tertentu, ada baiknya mengubah kebiasaan. Ikuti delapan langkah untuk meningkatkan daya ingat. (Foto: robarmstrong2/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia — Tak bisa dipungkiri berbagai aktivitas dan kebiasaan dapat menyebabkan penurunan kinerja otak seseorang. Ada yang kerap lupa menaruh barang, atau ada juga yang tak ingat akan tugas yang mesti diselesaikan.

Menurunnya daya ingat ini akan berujung pada demensia, dan bahkan alzheimer. Mengutip Alzheimer Disease Association, demensia merupakan penyakit yang menyebabkan sel-sel otak mati dengan cepat, sehingga seseorang mengalami penurunan mental, seperti kegagalan memori, fungsi intelektual yang buruk, hingga perubahan kepribadian.

Dilansir dari The New Paper, ada delapan aktivitas sederhana yang bermanfaat melawan penurunan daya ingat dini pada otak, dan sekaligus mengurangi risiko terkena demensia.

1. Coba tangan kidal atau sebaliknya

Jika tangan dominan ialah tangan kanan, maka dianjurkan untuk melakukan aktivitas sederhana seperti menyisir rambut dan menyikat gigi menggunakan tangan kiri. Melakukan aktivitas dengan tidak menggunakan tangan dominan dapat membentuk jalur baru di dalam otak, seiring seseorang belajar menggunakan tangan non-dominan.

2. Berolahraga bersama teman

Aktivitas yang membuat fisik tetap aktif atau olahraga memiliki manfaat yang siginifikan bagi otak karena mampu menghambat penurunan kognitif seseorang. Sesi olahraga sebaiknya dibarengi dengan bersosialisasi dengan teman untuk mengurangi stres.

3. Membaca buku

Studi yang diterbitkan oleh badan jurnal medis Amerika Serikat, JAMA Psychiatry menyebutkan bahwa orang yang menonton televisi lebih dari tiga jam per hari memiliki kemampuan kognitif yang buruk. Membaca buku lebih dianjurkan sebagai alternatif untuk bahan hiburan dibanding menonton televisi.

4. Mengubah rutinitas

Mengubah rutinitas yang dilakukan setiap pagi mulanya akan tampak aneh dan canggung. Namun, mengubah rutinitas keseharian dapat menstimulasi otak dengan membuatnya untuk terus berpikir dan tetap aktif. Perubahan rutinitas yang paling sederhana untuk dilakukan ialah mengganti rute perjalanan ke kantor.

5. Menjadi relawan

Hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah PLOS Neglected Tropical Diseases menyebutkan bahwa penduduk lansia yang rajin menjadi relawan cenderung tidak diberi pengobatan anti demensia dibandingkan mereka yang jarang menjadi relawan. Ikut serta untuk menjadi relawan dalam berbagai kegiatan disebutkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif seseorang.

6. Menikmati alam

Sebuah studi oleh Natural England menyebutkan bahwa melakukan aktivitas sederhana yang berkaitan dengan alam seperti berjalan di taman dapat memberi manfaat bagi pasien demensia karena berada di tengah alam mampu menambah energi dan juga menjadi alternatif untuk relaksasi.

7. Belajar mengurangi stres

Stres menjadi penyakit yang tidak bisa dihindari dewasa ini dan sering kali dianggap dapat menghilang seiring berjalannya waktu. Namun, hasil penelitian yang berlangsung selama 38 tahun kepada perempuan paruh baya oleh PMC US National Library of Medicine National Institutes of Health menyebutkan bahwa stres jangka panjang mampu memicu alzheimer. Untuk mengurangi stres dianjurkan untuk melakukan meditasi, olahraga, mendengarkan musik, bahkan bersosialisasi dan menceritakan masalah kepada teman.

8. Makan Cokelat

Mengonsumsi cokelat (dark chocolate) memiliki dampak yang baik bagi kesehatan bagi tubuh, seperti membantu daya ingat, mengurangi stres, serta meningkatkan kemampuan kognitif. Cokelat disebutkan mengandung flavonoid, di mana senyawa tersebut dapat membantu mengurangi resiko terkena demensia dan alzheimer dini. Selain itu, antioksidan dalam cokelat juga mampu menangkal kerusakan akibat radikal bebas, memperlambat penuaan otak, serta membentuk jaringan otak yang sehat. (tab)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171120181135-255-256953/8-cara-menjaga-kesehatan-otak-dan-cegah-demensia/

LEAVE A REPLY