Atasi Campak di Asmat, Kemenkes Kirim 39 Tenaga Kesehatan

0
257

Selain vaksin dan pemberian makanan tambahan, Kementerian Kesehatan juga menurunkan 39 tenaga kesehatan untuk atasi wabah campak dan gizi buruk di Asmat, Papua. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia — Dalam empat bulan terakhir, wabah campak dan gizi buruk melanda anak-anak Asmat di Papua. Ada yang meninggal dunia, dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.

Demi mengatasi wabah campak dan gizi buruk tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengirimkan tenaga kesehatan dan juga bantuan logistik.

“Kami dari Kementerian Kesehatan mengirimkan 39 tenaga kesehatan untuk melakukan pengobatan, dan imunisasi serta mengatasi KLB gizi buruk dan campak,” jelas Oscar Primadi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementrian Kesehatan, di Kementrian Kesehatan, Jakarta, pada Selasa (16/1).

Tenaga kesehatan yang dikirimkan oleh kemenkes terdiri dari 11 orang dokter spesialis, empat orang dokter umum, tiga perawat, dua penata anestesi, dan 19 tenaga kesehatan yang terdiri dari ahli gizi, kesehatan lingkungan, dan surveilens.

Dokter spesialis yang dikirimkan terdiri dari dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis kulit kelamin, anastesi, dan gizi klinik. Atas intruksi Presiden, Kemenkes bekerjasama dengan TNI untuk saling bahu-membahu mengatasi masalah gizi buruk dan campak yang terjadi di kabupaten Asmat.

Tidak hanya tenaga kesehatan, Kemenkes juga mengirimkan bantuan logistik berupa vaksin dan juga Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Vaksin campak yang telah dikirimkan, kata Oscar, sudah di distribusikan ke seluruh distrik-distrik.

Sebanyak tiga ton makanan tambahan juga telah dikirimkan Kemenkes. Pemberian makanan tambahan ini dilakukan dalam rangka mengangkat status gizi di kabupaten Asmat. PMT yang dikirimkan Direktorat Gizi Masyarakat pada hari Senin (15/1), sebanyak 2 ton PMT balita dan 150 kg PMT ibu hamil.

Sementara, dua ribu tablet disinfektan juga dikirimkan untuk membunuh bakteri yang ada di air bersih.

Dalam mengatasi wabah gizi buruk dan campak, sebelumnya tim dari Kementerian telah melakukan ORI, meskipun belum mencangkup semua distrik yang ada.

“Dengan semua tim yang kita berangkatkan, mudah-mudahan dua ratusan kampung yang ada bisa dicangkup semua.” jelas Oscar.

Kementerian kesehatan memandang masalah KLB gizi buruk dan campak ini adalah masalah yang tidak bisa dihentikan begitu saja. Nantinya akan ada program-program lanjutan seperti pemenuhan tenaga kesehatan.

Oscar juga mengatakan, “Ke depannya kita akan mendukung program kesehatan nasional seperti imunisasi, makanan gizi seimbang, dan juga ditekankan untuk dapat dilaksanakan di semua daerah.” (cel/rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180116202315-255-269412/atasi-campak-di-asmat-kemenkes-kirim-39-tenaga-kesehatan

LEAVE A REPLY