Blog Page 15

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MELAKUKAN DEKLARASI KAMPUS SEHAT KAMPUS HIJAU PADA PKKKMB 2021

0

Universitas Sari Mutiara Indonesia bersama mahasiswa baru melakukan Deklarasi Kampus Sehat Kampus secara virtual pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2021. Kegiatan ini digagas sesuai dengan kebutuhan dan komitmen kampus dalam menjadikan kampus USM-Indonesia sebagai kampus sehat dan kampus hijau.

Acara deklarasi ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Sistem Informasi Ns. Johansen Hutajulu, S.Kep., M.Kep. Dalam sambutannya berpesan agar mahasiswa baru bisa menjadi duta kampus sehat dan kampus hijau. “USM-Indonesia adalah kampus yang selalu berkomitmen menjadikan kampus menjadi salah satu paru-paru kota” serunya.

Mewakili bidang kemahasiswaan Arman Bemby Sinaga, S.S., M.Hum mengajak para mahasiswa baru agar bisa mengaplikasikan konsep 3R  yakni Reduce, Reuse dan Recycle dalam menciptakan kampus sehat dan kampus hijau. “Sejauh ini, kampus USM-Indonesia terus berkomitmen dan menjamin terciptanya kempus hijau dan sehat. Kampus sudah menyediakan tiga jenis tempat sampah dan melarang merokok di lingkungan kampus,”

Selamat Hari Radio Republik Indonesia Ke-76

0

Seluruh Sivitas Akademika Universitas Sari Mutiara Indonesia Mengucapkan:
Selamat Hari Radio Republik Indonesia Ke-76
11 September 2021.

Selamat Hari Olahraga Nasional 2021

Salam Olahraga!
Selamat Hari Olahraga Nasional.
Mari tetap jaga imunitas tubuh dengan terus berolahraga serta tetap menjaga protokol kesehatan !!

#usmindonesia #kampus #kampusmedan #kampusfavoritemedan #kampusasri #kampusterbaik #kampusasri #sarimutiara #universitassarimutiaraindonesia #pilihanku

USM-Indonesia Mengucapkan Selamat Hari Palang Merah Indonesia 03 September 2021

Medan, 3 September 2021/ USM-Indonesia

USM-Indonesia Mengucapkan Selamat Hari Palang Merah Indonesia 03 September 2021. Kita tanamkan rasa kemanusiaan, kesetiakawanan sosial dan rasa mencintai sesama, karena kita bisa Hadapi Covid-19 Bersama dengan bergotong royong.

Humas USM-Indonesia

Penandatanganan MoU Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Nias Utara

Medan, 3 September 2021/ USM-Indonesia

Universitas Sari Mutiara Indonesia menerima kunjungan Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu, S.Pd di Ign. Washington Purba Hall Jl. Kapten Muslim No. 79 Medan. Kegiatan ini terlaksana sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU antara kedua belah pihak. Sasaran dari kerjasama ini adalah terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta peningkatan kapasitas SDM.

Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu, S.Pd menyampaikan bahwa sangat bangga dengan Universitas Sari Mutiara Indonesia karena tetap berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas di Sumatera Utara. Beliau berharap agar kerjasama selalu terjalin antara Pemkab Nias Utara dengan Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Mewakili Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia, Rinawati Sembiring, SST, M,Kes sebagai Wakil Rektor IV didampingi Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep Wakil Rektor III, Idawati Purba, SE, MM Wakil Rektor II, Adiansah, S.Si, M.Si Ketua LPPM. Rinawati mengatakan bahwa Universitas Sari Mutiara Indonesia sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Nias Utara yang selama ini sudah memberikan kesempatan kepada Putra/i Nias Utara untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Sejalan dengan hal itu, beliau mengaharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat meningkatkan kegiatan terkhusus sesuai arahan pemerintah yaitu MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Dalam hal ini, Universitas Sari Mutiara Indonesia memberikan Ulos kepada Bapak Bupati Nias Utara sedangkan Bupati Nias Utara memberikan Cenderamata berupa plakat.

Turut hadir jajaran Universitas Sari Mutiara Indonesia : Rahmad A. Dachi, Donal Nababan, Frida Saragih, Rosita Silitonga, Taruli Rohana Sinaga, Heri Enjang Syahputra, Maria Friska, Sri Dearmaita Purba, Arman Bembi Sinaga

Turut hadir jajaran Pemerintah Kabupaten Nias Utara : Yoniari Nazara, SKM, dr. Iqbal, M. Ferdiansyah, Rahmat Tampubolon

 

Humas USM-Indonesia

 

PENYULUHAN PENGGUNAAN OBAT KOLESTEROL DAN DAGUSIBU DI STM MEDAN PETISAH MEDAN

apt. Dra. Modesta H. Tarigan, M. Si.
apt. Grace A. br Ginting, S.Farm., M.Si.
apt. Devina Chandra, S.Farm., M. Farm.

Menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting, apalagi di masa-masa pandemi sekarang ini. Seperti halnya mengetahui kolesterol dalam tubuh, tentu harapan kita semua tidak menginginkan kolesterol menjadi tinggi dan nantinya bisa sakit. Terkait kolesterol, tim pelaksana pengabdian masyarakat fakultas farmasi dan ilmu kesehatan universitas sari mutiara indonesia tentang penyuluhan penggunaan obat kolesterol dan dagusibu, menjelaskan hal-hal terkait kolesterol. Berdasarkan laporan penyuluhan yang dilakukan dapat diketahui bahwa kolesterol akan menimbulkan penyakit yang menyerang siapa saja, tetapi sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahaya dari kolesterol berlebih di dalam tubuh. Dengan adanya penyuluhan ini, kita dapat tahu penyakit kolesterol dan bagaimana penggunaan obat kolesterol serta dagusibu. Tetapi sebelum kita memasuki isi dari program penyuluhan ini, mari kita mengetahui apa sih kolesterol itu.

 

Kolestrol merupakan salah satu komponen lemak atau zat lipid, yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Kolesterol secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati (liver) sekitar 70% dan sisanya berasal dari asupan makanan (Anies, 2015). Pengetahuan terkait penyakit dan juga cara penangannya menjadi salah satu hal yang diperlukan oleh masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Selain pengetahuan mendasar tentang penyakit kolesterol, informasi mengenai obat anti-kolesterol juga perlu disampaikan kepada masyarakat karena pada umumnya masih banyak yang tidak mengetahui cara penggunaan obat anti-kolesterol yang tepat.

 

Kadar kolesterol dikatakan normal apabila nilainya kurang dari 200mg/dl. Berbagai penelitian epidemiologi, biokimia maupun eksperimental menyatakan bahwa semakin tinggi kadar kolesterol maka akan semakin tinggi pula proses aterosklerosis. Terbentuknya aterosklerosis ketika sel-sel otot arteri tertimbun lemak menyebabkan elastisitasnya akan menghilang dan berkurang dalam mengatur tekanan darah, akibatnya akan terjadi berbagai penyakit seperti hipertensi, aritmia ,serangan jantung dan stroke, dan lain-lain (Wigati, 2007).

Pada era saat ini, selain menggunakan obat–obatan dengan resep dokter seperti obat anti-kolesterol, pasien juga biasanya sering melakukan pengobatan mandiri atau biasa disebut dengan swamedikasi untuk mengatasi keluhan dan penyakit yang ringan (Harahap dkk., 2017). Nah, permasalahan dari apa yang terjadi menimbulan terbentuknya penyuluhan kepada masyarakat mengenai kesalahan penggunaan obat dan terapi yang tidak rasional yang mana menjadi salah satu hal yang dapat terjadi apabila pasien tidak dibekali dengan pengetahuan yang memadai mengenai pengobatan.(Ramdini dkk., 2020).

Salah satu program penyuluhan ini yaitu DAGUSIBU yang terdiri dari DA= dapatkan obat dengan benar, GU= Gunakan obat dengan benar, SI=Simpan Obat dengan benar dan BU= Buang obat dengan benar (IAI, 2014). Oleh sebab itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menganggap bahwa permasalahan diatas adalah sangat penting untuk dilakukan penyuluhan pengunaan obat kolesterol dan dagusibu di STM Medan Petisah Medan oleh Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia.

SOLUSI PERMASALAHAN MITRA

Berdasarkan observasi dan diskusi langsung antara tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra diperoleh hal yang menjadi solusi dalam permasalahan mitra yaitu secara langsung memberikan penyuluhan penggunaan obat kolesterol dan dagusibu di STM Medan Petisah Medan.

TARGET YANG INGIN DICAPAI

Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan obat kolesterol dan dagusibu obat kolesterol.

PROSES KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Metode yang digunakan adalah praktek kerja langsung di tempat dan dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2021 di STM Medan Petisah Medan. Kegiatan diawali dengan perkenalan ketua dan anggota tim pengabdian Prodi Apoteker, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, dilanjutkan dengan penyampaian materi berupa ceramah tentang kolesterol, penggunaan obat kolesterol, dan dagusibu obat kolesterol. Setelah semua materi disampaikan, dilanjutkan ke diskusi tentang materi yang disampaikan.

HASIL DAN KESIMPULAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Hasil dari proses kegiatan ini, peserta diwajibkan  memahami tentang penggunaan obat kolesterol yang rasional dan dagusibu obat kolesterol dengan adanya diskusi dengan peserta. Menurut peserta, penyuluhan ini membuat peserta memahami tentang penggunaan obat kolesterol dan dagusibu obat kolesterol. Semua peserta setuju untuk menggunakan obat kolesterol secara rasional, sehingga dapat mencegah penyakit kardiovaskular.

Seluruh masyarakat sangat antusias mengikuti sosialisasi dilihat dari keaktifan mereka dalam setiap sesi yang berlangsung. Antusiasme yang tinggi ini juga dikarenakan materi serta demonstrasi yang digunakan sangat mudah dimengerti dan sangat mudah dilakukan. Dalam sesi pemaparan materi, masyarakat serius memperhatikan pemateri. Pada sesi diskusi, banyak masyarakat berdiskusi tentang obat agar lebih paham tentang penggunaan obat kolesterol yang rasional.

Berdasarkan hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia dapat disimpulkan bahwa masyarakat di STM Medan Petisah Medan dapat menerima pengetahuan tentang penyuluhan penggunaan obat kolesterol dan dagusibu obat kolesterol obat kolesterol yang rasional.

Tim Humas USM-Indonesia

PENYULUHAN SWAMEDIKASI DAN DAGUSIBU OBAT CACING DI PANTI ASUHAN SUKACITA ANAK MAHKOTA  

apt. Dra. Modesta H. Tarigan, M. Si.
apt. Grace A. br Ginting, S.Farm., M.Si.
apt. Devina Chandra, S.Farm., M. Farm.   

Infeksi akibat cacing (helminthiasis) merupakan salah satu infeksi yang sering menyerang anak-anak dengan tingkat ekonomi yang rendah terutama pada negara-negara Sekitar lebih dari 1.5 milyar orang atau sekitar 24% dari jumlah populasi dunia pernah mengalami infeksi kecacingan karena penyakit ini mendapatkan sedikit perhatian, dimana infeksi ini tidak menyebabkan gejala klinis yang jelas, sifatnya kronis serta dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang

Ada faktor-faktor lain yang berperan dalam menunjang penyakit ini, yaitu keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah, serta faktor kebersihan lingkungan masyarakat.

Oleh sebab itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menganggap bahwa permasalahan diatas adalah sangat penting untuk dilakukan penyuluhan swamedikasi dan dagusibu tentang obat cacing di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota oleh Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Penyakit cacingan merupakan penyakit parasit yang masih banyak menginfeksi manusia terutama pada anak-anak. Penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Cacing-cacing tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang terjadi akibat rendahnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya perilaku hidup sehat dari masyarakat kita, sehingga masyarakat kita mudah terinfeksi berbagai penyakit.

Bentuk pencegahan pada penyakit cacingan dapat dibentuk dari penerapan perilaku hidup bersih dan sehat oleh seluruh masyarakat, setiap hari sepanjang hidup akan berdampak positif pada penurunan pravalensi cacingan. Oleh karena itu, upaya promotif-preventif dalam penanggulangan cacingan adalah bagian integral dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS. Selain itu juga dapat meningkatkan akses atau jangkauan masyarakat pada pelayananan penanggulangan cacingan yang komprehensif dan bermutu, kemudian juga melalui pendekatan keluarga. Dengan demikian, dapat dilakukan deteksi dini cacingan dalam keluarga, hingga meningkatkan kemampuan keluarga dapat terhindar dari cacingan untuk seterusnya.

Penanggulangan cacingan adalah dasar utama untuk penanggulangan cacingan adalah memutuskan rantai penularan cacingan, dengan menurunkan pravalensi cacingan pada anak balita, anak usia pra sekolah dan anak sekolah (Permenkes, 2017). Oleh karena itu, upaya penanggulangan cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan cacingan, yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah, dengan pemberian obat massal pencegahan cacingan kelompok rentan untuk menghentikan penyebaran telur cacing dari penderita ke lingkungan sekitarnya, peningkatan higiene sanitasi, dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan (Permenkes, 2017). Oleh sebab itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menganggap bahwa permasalahan diatas adalah sangat penting untuk dilakukan penyuluhan swamedikasi dan dagusibu tentang obat cacing di Lingkungan SD Negeri 0581122 Batang Rejo Stabat oleh Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

SOLUSI PERMASALAHAN MITRA

Berdasarkan observasi dan diskusi langsung antara tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra diperoleh hal yang menjadi solusi dalam permasalahan mitra yaitu secara langsung memberikan penyuluhan tentang swamedikasi dan dagusibu obat cacing di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota.

TARGET YANG INGIN DICAPAI

Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dan pengasuh mampu meningkatkan pengetahuan tentang penyakit disebabkan oleh infeksi cacing dan dagusibu obat cacing dalam upaya membantu pencegahan penyakit infeksi cacing.

PROSES KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Metode yang digunakan adalah praktek kerja langsung di tempat dan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2022 di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota. Kegiatan diawali dengan perkenalan ketua dan anggota tim pengabdian Prodi Apoteker, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang penyakit infeksi akibat cacing, upaya pencegahan penyebaran penyakit infeksi cacing, dan dagusibu obat cacing. Setelah semua materi disampaikan, dilanjutkan ke diskusi dan kuis interaktif tentang materi yang disampaikan.

HASIL DAN KESIMPULAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing ini berlangsung tanggal 25 Februari 2022 yang dilaksanakan di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota dengan melibatkan siswa-siswi, guru dan staff. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan swamedikasi penyakit infeksi cacing dan dagusibu obat cacing. Hasil akhir dari proses kegiatan ini, peserta diwajibkan  memahami tentang penyakit infeksi cacing dan dagusibu obat cacing untuk mencoba memberikan tanggapan berupa penilaian. Menurut peserta, penyuluhan ini membuat peserta memahami tentang penyakit infeksi cacing dan dagusibu obat cacing. Semua peserta setuju untuk memutuskan mata rantai penyebaran telur cacing yang dapat dilakukan mulai dari hal yang kecil seperti rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta mengkonsumsi obat cacing. Hal ini sangat berdampak besar untuk menghentikan penyebaran penyakit infeksi cacing sehingga masyarakat memiliki pemilikiran untuk berpikir bijak dalam menghadapi penyakit infeksi cacing ini.

Hal ini memberikan kesan yang baik dan menarik bagi para peserta dimana mereka bisa memahami tentang cara penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing yang baik dan benar.

Seluruh anak-anak dan pengasuh Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota sangat antusias mengikuti sosialisasi dilihat dari keaktifan mereka dalam setiap sesi yang berlangsung. Antusiasme yang tinggi ini juga dikarenakan materi serta demonstrasi yang digunakan sangat mudah dimengerti dan sangat mudah dilakukan. Dalam sesi pemaparan materi, guru dan siswa-siswi serius memperhatikan pemateri.

 

Berdasarkan hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat, disimpulkan bahwa anak-anak dan pengasuh di Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota dapat menerima pengetahuan tentang penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing.

 

 Tim Humas USM-Indonesia

PENYULUHAN SWAMEDIKASI DAN DAGUSIBU OBAT CACING

apt. Artha Yuliana Sianipar, S.Si., M. Si.
apt. Christica I. Surbakti, S.Farm., M.Si.
apt. Monica Suryani, S.Farm., M. Farm.

Penyakit cacingan kerap terjadi pada masyarakat Indonesia terutama yang memiliki higienitas yang rendah dan sering terabaikan karena jarang sekali membuat penderitanya mengalami dampak yang fatal ataupun berujung pada kematian. Kejadian penyakit cacingan di Indonesia memang masih cukup tinggi, ini mengindikasikan masyarakat kita masih perlu mendapatkan penyuluhan dan pengobatan terhadap beberapa penyakit tersebut. Banyak masyarakat yang masih belum begitu mengerti apa sih sebenarnya penyakit cacingan itu.

Penyakit cacingan merupakan penyakit parasit yang masih banyak menginfeksi manusia terutama pada anak-anak. Penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang. Cacing-cacing tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang terjadi akibat rendahnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya perilaku hidup sehat dari masyarakat kita, sehingga masyarakat kita mudah terinfeksi berbagai penyakit.

Bentuk pencegahan pada penyakit cacingan dapat dibentuk dari penerapan perilaku hidup bersih dan sehat oleh seluruh masyarakat, setiap hari sepanjang hidup akan berdampak positif pada penurunan pravalensi cacingan. Oleh karena itu, upaya promotif-preventif dalam penanggulangan cacingan adalah bagian integral dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS. Selain itu juga dapat meningkatkan akses atau jangkauan masyarakat pada pelayananan penanggulangan cacingan yang komprehensif dan bermutu, kemudian juga melalui pendekatan keluarga. Dengan demikian, dapat dilakukan deteksi dini cacingan dalam keluarga, hingga meningkatkan kemampuan keluarga dapat terhindar dari cacingan untuk seterusnya.

Penanggulangan cacingan adalah dasar utama untuk penanggulangan cacingan adalah memutuskan rantai penularan cacingan, dengan menurunkan pravalensi cacingan pada anak balita, anak usia pra sekolah dan anak sekolah (Permenkes, 2017). Oleh karena itu, upaya penanggulangan cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan cacingan, yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah, dengan pemberian obat massal pencegahan cacingan kelompok rentan untuk menghentikan penyebaran telur cacing dari penderita ke lingkungan sekitarnya, peningkatan higiene sanitasi, dan pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan (Permenkes, 2017). Oleh sebab itu tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat, menganggap bahwa permasalahan diatas adalah sangat penting untuk dilakukan penyuluhan swamedikasi dan dagusibu tentang obat cacing di Lingkungan SD Negeri 0581122 Batang Rejo Stabat oleh Fakultas Farmasi Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia.

 

SOLUSI PERMASALAHAN MITRA

Berdasarkan pengamatan dan diskusi secara langsung antara tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra, didapatkan hal yang menjadi solusi dalam permasalahan mitra yaitu secara langsung memberikan penyuluhan tentang swamedikasi dan dasuibu obat cacing yang berlokasi di lingkungan SD Negeri 058122 Batang Rejo Stabat, Sumatera Utara, Indonesia.

 

TARGET YANG INGIN DICAPAI

Kegiatan ini bertujuan agar siswa-siswi mampu meningkatkan pengetahuan tentang penyakit cacingan dan dagusibu obat cacing dalam upaya membantu pencegahan penyakit cacingan.

 

PROSES KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Metode yang digunakan adalah praktek kerja langsung di tempat dan dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2021 di SD Negeri 058122 Batang Rejo Stabat. Kegiatan diawali dengan perkenalan ketua dan anggota tim pengabdian Prodi Apoteker, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang penyakit cacingan, upaya pencegahan penyebaran penyakit cacingan, dan dagusibu obat cacing. Setelah semua materi disampaikan, dilanjutkan ke diskusi dan kuis interaktif tentang materi yang disampaikan.

HASIL DAN KESIMPULAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing ini berlangsung hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2021 yang dilaksanakan di SD Negeri 058122 dengan melibatkan siswa-siswi, guru dan staff. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan swamedikasi penyakit cacingan dan dagusibu obat cacing. Hasil akhir dari proses kegiatan ini, peserta diwajibkan  memahami tentang penyakit cacingan dan dagusibu obat cacing untuk mencoba memberikan tanggapan berupa penilaian. Menurut peserta, penyuluhan ini membuat peserta memahami tentang penyakit cacingan dan dagusibu obat cacing. Semua peserta setuju untuk memutuskan mata rantai penyebaran telur cacing yang dapat dilakukan mulai dari hal yang kecil seperti rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta mengkonsumsi obat cacing. Hal ini sangat berdampak besar untuk menghentikan penyebaran penyakit cacingan sehingga masyarakat memiliki pemilikiran untuk berpikir bijak dalam menghadapi pandemik COVID-19 ini.

Secara keseluruhan kegiatan dan pihak dapat bekerjasama dengan baik, memberikan kesean yang baik dan menarik bagi para peserta yang mana mereka yang mengikuti program ini dapat memahami tentang cara penyuluhan swamedikasi dan dagusibu obat cacing yang baik dan benar. Seluruh guru dan siswa-siswi sangat antusias mengikuti sosialisasi ini yang dilihat dari keaktifan mereka dalam setiap sesi yang berlangsung. Dalam sesi pemaparan materi, guru dan siswa-siswi serius memperhatikan pemateri.

Tim Humas USM-Indonesia

Pemkab Humbahas Meninjau Universitas Sari Mutiara Indonesia

Medan, 25 Agustus 2021 | Universitas Sari Mutiara Indonesia

Kerja sama dibangun antara pemerintah daerah dengan Perguruan Tinggi bisa terjalin dalam berbagai bentuk dan kepentingan. Universitas Sari Mutiara Indonesia sebagai Perguruan Tinggi  Swasta di Sumatera Utara yang terakreditas BAN-PT sangat memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Sumatera Utara. Sejumlah kabupaten dan kota telah memiliki MoU dengan Universitas Sari Mutiara Indonesia serta telah melakukan pelaksanaan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna menjalankan tri dharma perguruan tinggi.

Bupati Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan mengutus Bapak Naek M. Sinambela (Bagian Tapem Setdakab) bersama Mikel Simatupang, Aprio Simamora dan Jekson P. Purba untuk menindaklanjuti permohonan kerja sama yang diajukan oleh Universitas Sari Mutiara Indonesia. Dengan agenda untuk meninjau lokasi, bangunan serta program pendidikan yang dijalankan oleh Universitas. Pihak Universitas Sari Mutiara Indonesia yang diwakili oleh Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep (WR III), Rinawati Sembiring, SST, M.Kes (WR IV) didampingi oleh Frida L. Saragih, M.Kes (Staff WR IV), Ns. Marthalena Siamamora (Kaprodi S1 Keperawatan), Sride, MKM (Staff WR IV) serta Arman Sinaga, M.Hum (Kabiro Kemahasiswaan).

Dalam kunjungannya Bapak Sinambela menyampaikan bahwa Universitas Sari Mutiara Indonesia sangat memadai untuk dijadikan tempat untuk meningkatkan pendidikan SDM ASN dari pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Selanjutnya, beliau mengatakan bahwa akan menginformasikan kepada Bupati bahwasanya ASN bisa diberikan bantuan untuk ijin belajar serta bantuan belajar lainnya sesuai dengan anggaran dari pemerintah kabupaten Humbang Hasundutan.

Merespon hal itu, Rinawati Sembiring selaku Wakil Rektor IV yang membidangi bagian kerja sama mengatakan siap untuk menindaklanjuti hasil dari kesepakatan yang terjalin antara Pemkab Humbahas dengan USM-Indonesia.

Humas USM-Indonesia

- Advertisement -