Blog Page 65

WHO Akan Masukkan Kecanduan Main Game Jadi ‘Kelainan Mental’

0

Ilustrasi. Bermain game berlebihan hingga mengganggu hidup seseorang dalam jangka waktu lama bisa dikategorikan sebagai kecanduan dan akan dikategorikan sebagai kelainan mental oleh WHO (REUTERS/Tyrone Siu)

Jakarta, CNN Indonesia — Ketagihan bermain game rencananya akan diklasifikasikan sebagai salah satu gangguan kesehatan mental pada 2018. Wacana ini dikemukakan oleh Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau World Health Organisation (WHO).

Hal ini disebutkan dalam sebuah dokumen yang masih berbentuk draf dalam tahap beta.

Draf tersebut merupakan versi pembaharuan yang kesebelas dari International Classification of Disease (ICD). ICD sendiri adalah panduan standar diagnostik untuk tujuan epidemiologi, manajemen kesehatan dan klinis milik WHO.

Karakteristik kecanduan game

Draf tersebut menjelaskan sedikitnya tiga karakteristik mereka yang mengalami gangguan bermain game, yaitu tidak dapat mengendalikan kebiasaan bermain game, memprioritaskan game di atas kepentingan lainnya serta tidak berhenti bermain game meski menyadari dampak negatifnya.

Dalam draf tersebut, WHO juga menjelaskan bahwa tidak semua game bersifat adiktif atau memberi dampak buruk bagi kesehatan mental pemainnya.

Seseorang dapat dikategorikan sebagai penderita gaming disorder jika candu terhadap game sudah benar-benar mengganggu hubungan interpersonal serta area kehidupan lainnya, seperti sekolah atau pekerjaan.

Mereka yang masuk kategori ini berlaku untuk mereka yang terus menerus memainkan game di smartphone atau duduk di depan monitor PC selama berjam-jam.

Perilaku menyimpang ini sudah berlangsung sekitar 12 bulan untuk bisa dikategorikan sebagai kelainan mental, seperti disebutkan Fortune.

Gangguan perilaku tersebut tidak hanya terjadi pada penggila game. Ciri-ciri serupa juga ditemui pada mereka yang kecanduan judi, akohol, mariyuana, kafein, atau nikotin.

Perdebatan

Dalam komunitas psikologi, kecanduan game masih diwarnai dengan perdebatan. Meski telah dinyatakan sebagai gangguan kesehatan mental oleh American Psychiatric Disorder, namun klasifikasi ini masih harus membutuhkan penelitian yang lebih mendalam.

Profesor kesehatan internasional dari Johns Hopkins Blooomberg School of Public Health, Bruce Lee, menyatakan kegiatan bermain game dapat dinilai sebagai hal yang buruk dan baik, tergantung pada konteksnya, seperti yang ditulis Business Insider.

Mengurangi stress, meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah serta meningkatkan koordinasi fisik, seperti koordinasi antara mata dengan tangan adalah hal-hal positif yang dapat dipelajari melalui game.

Selain itu, virtual reality (VR) sebagai teknologi yang digunakan dalam game juga memberi dampak baik bagi terapi yang bersifat psikologis. (sat/eks)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171227151823-185-265009/who-akan-masukkan-kecanduan-main-game-jadi-kelainan-mental

Sosialisasi Vaksin Difteri,Kemenkes Gandeng Kementerian Agama

0

Kementerian Kesehatan mengatakan akan terus melakukan program Outbreak Response Immunization (ORI) demi mencegah penyebaran penyakit difteri.(CNN Indonesia/Hesti Rika)

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Kesehatan mengatakan akan terus melakukan program Outbreak Response Immunization (ORI) demi mencegah penyebaran penyakit difteri. Rencananya, program imunisasi ini akan dilaksanakan di tiga provinsi yang paling banyak terpapar wabah difteri, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek mengatakan, sampai saat ini pemberian imunisasi terbilang lebih intens. Hal ini dilakukan karena mengingat status difteri di Indonesia sudah masuk Kejadian Luar Biasa (KLB).

Namun menurut dia, status KLB tak perlu diartikan sebagai kondisi yang parah. Ia menjelaskan, status KLB hanya peringatan dini agar difteri tak semakin endemik.

Meski begitu, ia bilang Indonesia tak sendirian menghadapi wabah difteri. Adapun, negara-negara lain seperti Bangladesh, India, dan Myanmar pun kini tengah mengalami hal serupa.

“KLB ini sebetulnya hanya early warning dan penanganannya hanya imunisasi. Tak ada yang lain. Imunisasi ini sebetulnya sudah dilakukan di daerah-daerah, tapi pusat harus turun tangan karena mobilisasi penduduk yang kuat terjadi di beberapa tempat,” ujar Nila ditemui di Istana Bogor, Kamis (27/12).

Maka dari itu, imunisasi ini harus dilengkapi dengan logistik yang mumpuni. Dalam hal ini, ia telah meminta PT Bio Farma (Persero) untuk memproduksi lebih banyak vaksin agar pelaksanaan imunisasi bisa jalan di lebih dari tiga provinsi saja. Apalagi menurutnya, Presiden Joko Widodo pun sudah menginstruksikan agar penanganan difteri dilakukan dengan imunisasi berkelanjutan.

“Memang tidak ada (pencegahan difteri selain imunisasi). Dengan imunisasi, kekebalan tubuh meningkat, sehingga walau ada kuman, manusia tidak akan terkena,” lanjutnya.

Di samping itu, ia juga berharap masyarakat tidak menolak pemberian vaksin mengingat imunisasi terbukti bisa menahan penyebaran difteri.

Menanggapi berbagai masalah penolakan vaksin ini, Nila mengungkapkan dia juga sudah meminta Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin untuk membantu melakukan sosialisasi bagi masyarakat yang tergolong antivaksin.

“Mau tidak mau, vaksin harus dilakukan. Kalau tingkatannya sudah mematikan dan mewabah, apa orang masih tidak mau? Saya kira tidak boleh begitu,” ucapnya. (chs/chs)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171227202657-255-265098/sosialisasi-vaksin-difterikemenkes-gandeng-kementerian-agama

Minuman Paling Membosankan Jadi Rahasia Bugar di Perjalanan

0

Jakarta, CNN Indonesia — Bukan cuma air putih, maskapai penerbangan juga menawarkan minuman soda sampai minuman alkohol bagi penumpang kabinnya. Yang duduk di kelas bisnis, menu minuman tersebut bisa dinikmati sepuasnya.

Tapi, bagi yang ingin tetap bugar sepanjang perjalanan, ada minuman rahasia yang bisa dipilih untuk dinikmati. Bagi sebagian orang, minuman ini terasa membosankan, karena minuman ini ialah air putih.

Dikutip dari Travel and Leisure, air putih terbukti dapat mengatasi masalah kesehatan yang biasanya diderita pelancong, seperti rasa lelah berlebihan, gangguan pencernaan, sampai kulit kering.
Namun, ada yang perlu diperhatikan sebelum meneguk air putih sepanjang penerbangan.

Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA) mengatakan kalau air putih yang layak diminum dalam penerbangan hanyalah air putih dari kemasan yang tersegel.

Pasalnya, EPA mencatat kalau satu dari delapan pesawat di AS jarang membersihkan tangki penampungan airnya.

EPA juga menemukan air yang mengandung bakteri dan zat berbahaya lain dari tangki penampungan air di beberapa pesawat.

Kalau merasa minum air putih sangat membosankan, penumpang bisa meminta pramugari untuk menambahkan potongan buah dalam air atau tetesan jus buah agar rasanya sedikit unik.

Agar lebih sehat, pilihlah potongan buah atau tetesan jus buah yang dirasa kaya akan kandungan vitamin C.

(ard)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171224124249-269-264544/minuman-paling-membosankan-jadi-rahasia-bugar-di-perjalanan

Hari Ibu, Wanita, Stunting, dan Masa Depan Bangsa

0

Jakarta, CNN Indonesia — Peran wanita dirayakan sebanyak dua kali dalam satu tahun, setidaknya begitulah yang kita ketahui di negara kita, Indonesia. Pertama, terkait dengan perannya dibandingkan para pria, hari emansipasi wanita yaitu hari Kartini setiap tanggal 21 April. Kedua, terkait peran kodratinya yang mulia, hari Ibu setiap tanggal 22 Desember.

Betapa spesialnya seorang ibu hingga “Surga berada di bawah telapak kaki ibu”. Ungkapan ini diartikan oleh masyarakat menjadi beberapa macam. Selain bahwa sang anak tidak boleh durhaka kepada ibu yang sudah bersusah payah mengandung, melahirkan, dan membesarkannya, atau bisa juga diartikan bahwa ibu adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya.

Ibu memiliki peran besar dalam membentuk kecerdasan, karakter, dan kemampuan hidup anak-anaknya. Anak-anak yang kelak menjadi generasi penerus bangsa kita.

Berkaitan dengan peran mulia tersebut terdapat permasalahan serius yang perlu menjadi perhatian para ibu, calon ibu, masyarakat, dan negara. Masalah itu adalah stunting. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (2017, 5) mendeskripsikan stunting dan dampaknya bagi masa depan bangsa sebagai:
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. …

Balita/Baduta (Bayi dibawah usia dua tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.

Karena kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir yang merupakan periode emas perkembangan otak bayi, penderita stunting akan memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan kognitif yang tidak maksimal. Dan hal ini bersifat “irreversible”, tidak bisa disembuhkan, dan terbawa sampai dewasa.

Tidak sampai di sana, bayi perempuan yang mengalami stunting kelak ketika dewasa juga berisiko dua kali lebih besar melahirkan bayi stunting. Bayi-bayi yang lahir stunting atau pendek tersebut kebanyakan lahir dari ibu-ibu yang pendek pula (Tempo.co, 2017).

Seberapa parahkah kondisi stunting di Indonesia? Millennium Challenge Account – Indonesia dalam technical brief tentang stunting menjabarkan bahwa:
Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi stunting nasional mencapai 37,2 persen, meningkat dari tahun 2010 (35,6 persen) dan 2007 (36,8 persen). Artinya, pertumbuhan tak maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga anak Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35 persen), Vietnam (23 persen), dan Thailand (16 persen).

Sedangkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (2017, 6) menjelaskan “Anak kerdil yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak hanya dialami oleh rumah tangga/keluarga yang miskin dan kurang mampu, karena stunting juga dialami oleh rumah tangga/keluarga yang tidak miskin/yang berada di atas 40  persen tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi.”

Jika kondisi stunting di negara kita sedemikian parahnya, apakah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya? Dalam technical brief tentang stunting milik Millennium Challenge Account – Indonesia, komitmen pemerintah untuk mengurangi stunting adalah menargetkan penurunan angka stunting anak di bawah lima tahun yang dicanangkan pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), bergabung dengan gerakan global Scaling Up Nutrition (SUN) Movement, meluncurkan “Gerakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan” yang dikenal sebagai 1.000 HPK, menerapkan kerangka intervensi stunting, yang terbagi menjadi dua yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif, serta melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Lalu apa yang dapat dapat dilakukan oleh para ibu dan calon ibu?

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI dalam InfoDATIN (2016, 2) menyatakan, “Walaupun remaja putri secara eksplisit tidak disebutkan dalam 1.000 HPK, namun status gizi remaja putri atau pranikah memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan kehamilan dan kelahiran, apabila remaja putri menjadi ibu.” Hal ini dikarenakan gizi janin bergantung sepenuhnya kepada ibu. Oleh karena itu kecukupan gizi ibu dan calon ibu sangat mempengaruhi janin yang dikandungnya (InfoDATIN, 2016).

Di sinilah peran ibu dan semua wanita yang akan menjadi calon ibu. Sebuah tugas berat untuk menyelamatkan generasi bangsa. Bahkan tugas itu sudah diamanatkan sejak kita menjadi remaja putri pranikah. Menjaga status gizi dalam diri kita sendiri sama dengan mengurangi risiko bayi stunting.

Kemudian saat menjadi ibu, menjaga asupan gizi janin yang dikandung dan bayi yang dilahirkan, begitu pula pendidikannya. Sebuah proses panjang dalam menjaga generasi bangsa di masa depan. Untuk itu diperlukan pola hidup sehat, pola makan sehat, dan wawasan yang luas sebagai bekal menjadi madrasah pertama bagi anak-anak karena “Al -Ummu madrasah Al-ula”. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Selamat hari ibu wahai para ibu dan calon ibu, selamat mendidik dan membesarkan putra-putri bangsa.

Referensi:
Millennium Challenge Account. Stunting dan Masa Depan Indonesia. http://www.mca-indonesia.go.id/assets/uploads/media/pdf/MCAIndonesia-Technical-Brief-Stunting-ID.pdf (diakses pada 21 Desember 2017)
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi Balita Pendek 2016. InfoDATIN http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf (diakses pada 21 Desember 2017)
Tempo.co. 2017. Sepertiga Ibu Hamil Melahirkan Bayi Stunting, Apa Itu?. Tempo.co https://cantik.tempo.co/read/882736/sepertiga-ibu-hamil-melahirkan-bayi-stunting-apa-itu (diakses pada 21 Desember 2017)
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervesi Anak Kerdil (Stunting), Ringkasan. Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia http://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Buku%20Ringkasan%20Stunting.pdf (diakses pada 21 Desember 2017)

(ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20171222094604-436-264158/hari-ibu-wanita-stunting-dan-masa-depan-bangsa

Ketika Ibu Kamu di Fase Menopause, Ini yang Bisa Kamu Lakukan

0

Jakarta, CNN Indonesia — Menopause adalah suatu peristiwa yang akan dialami oleh setiap wanita mulai menginjak usia 35–60 tahun, ini menandakan bahwa seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi dan tidak bisa lagi mengalami pembuahan. Ketika wanita mengalami menopause, kebanyakan wanita atau ibu–ibu akan menjadi lebih sensitif dalam berperilaku.

Seringkali banyak orang bercerita bahwa ibu mereka akan cenderung menjadi lebih galak dan cranky ketika berada di fase menopause. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang ada di dalam tubuh wanita. Misalnya hormon esterogen dan progesterone yang mulai berhenti diproduksi oleh ovarium.

Fase menopause bisa diketahui atau dideteksi ketika ibumu memasuki fase pramenopause, di mana ibumu akan mengalami adanya perubahan siklus menstruasi. Selain itu darah yang dikeluarkan pada saat menstruasi tidak stabil, bisa banyak atau sedikit, atau bahkan tidak sama sekali, dan menyingkatnya durasi menstruasi. Ini disebabkan oleh ketidakstabilan jumlah hormon esterogen yang dihasilkan oleh ovarium (indung telur).

Selain ketidakstabilan pada menstruasi, kebanyakan ibu juga akan mengalami gangguan tidur dan hot flashes di mana dia akan merasakan panas dalam tubuhnya. Ini membuat dia menjadi mudah gelisah, sehingga sulit tidur, dan mudah terbangun ketika ia tidur.

Maka, tidak heran kalau ibumu juga mengalami perubahan mood yang menjadi lebih sensitif, ataupun galak tanpa alasan. Mungkin beberapa hal di atas membuat ia lelah dan mempengaruhi mood ibumu.

Hal lainnya yang dialami oleh kebanyakan wanita yang mengalami fase ini adalah terjadinya pengeroposan tulang yang mengakibatkan banyaknya tingkat wanita yang terkena osteoporosis, dan juga meningkatnya kadar kolestrol jahat (LDL), dan menurunnya kadar kolestrol baik (HDH). Ini disebabkan oleh kadar esterogen yang menurun, seperti yang dikatakan oleh dr. Iriyanti Maya dalam website alodokter.com.

Beberapa dari kita pasti pernah atau akan mengalami fase di mana Ibu kita akan memasuki masa menopause. Seperti yang diceritakan oleh Christine, seorang wanita yang 5 tahun lalu ibunya mengalami fase menopause. Dia mengatakan bahwa ketika itu dia melihat adanya perubahan terhadap ibunya baik secara kesehatan maupun sikap.

Pada awalnya, ibunya mengalami sakit yang terjadi terus-menerus, dia tidak bisa tidur karena gelisah, dan juga mudah terbangun ketika sudah tidur. Ibunya bahkan mengalami perubahan dalam sikap seperti lebih sensitif dan mudah marah. Terlebih ibunya suka marah tanpa alasan yang jelas.

Christine sampai membawa ibunya berobat ke mana pun karena tidak mengerti gejala menopause pada masa itu. Sampai akhirnya dia membawa ibunya ke sebuah laboratorium untuk melakukan pemeriksaan perut dengan USG, karena ia mengira terjadi sesuatu terhadap kesehatan perut ibunya. Pada saat itulah ia mengetahui bahwa ternyata ibunya memasuki masa menopause.

Berikut adalah hal-hal yang bisa kamu lakukan ketika ibumu mengalami fase menopause:
1. Menjadi lebih sabar menghadapi ibu.
Kamu harus bisa mengontrol emosi, dan menjadi lebih sabar, seperti yang dialami oleh Christine pada 5 tahun yang lalu. Dia agak sedikit terkejut dan kewalahan dengan amarah ibunya yang tidak bisa dikontrol. Itu membuat dia belajar bahwa di saat itu dia harus memahami ibunya lebih dalam. Dia menjadi lebih legowo terutama untuk menghadapi “ocehan/omelan” ibunya yang tanpa alasan.

2. Melakukan pekerjaan ibumu atau hal–hal baik yang jarang dilakukan.
Membantu ibumu dalam membersihkan rumah atau memasak bisa membantu ibumu untuk beristirahat dalam “masa beratnya”. Perlu kamu ketahui, di fase menopause ibumu akan mudah lelah karena kekurangan tidur. Kamu juga bisa melakukan hal–hal yang jarang kamu lakukan, seperti mengantar ibumu ke pasar, menemani ia belanja, dan mungkin menyelesaikan pekerjaan yang biasanya dilakukan ibumu. Kamu bisa mendapatkan pelajaran, berupa pembelajaran memasak, belanja, dan membereskan rumah secara tidak langsung saat melakukan ini.

Seperti yang dilakukan oleh Christine, dia jadi bisa mengendarai sepeda motor karena ibunya memerlukan dia untuk mencari obat di beberapa apotek. Dia bahkan mengurus ibunya seperti menggantikan popok, karena ibunya tidak kuat untuk ke kamar mandi pada masa itu.

3. Memahami posisi Ibu kamu
Ketahuilah, apa yang dilalui ibumu tidaklah mudah, karena ini melibatkan perubahan emosi dan penurunan kesehatan fisik untuk beberapa wanita.

4. Mengingatkan ibumu untuk melakukan ini
– Menjaga pola makan sehat, kalau diperlukan kamu harus memasak atau memilah milih apa yang harus dimakan ibumu, dengan memilih makanan yang berserat seperti buah dan sayuran.
– Mengingatkan ibumu untuk istirahat.
– Melakukan Teknik relaksasi, seperti mengolah pernapasan, yoga, ataupun meditasi

5. Mendoakan ibumu agar bisa melewati fase ini dengan baik.
Hal terakhir yang bisa kamu lakukan adalah mendoakan ibumu agar bisa melewati fase ini dengan baik, dalam artian tidak mengalami sakit ataupun stres. (ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20171222095745-436-264164/ketika-ibu-kamu-di-fase-menopause-ini-yang-bisa-kamu-lakukan

Hari Ibu, Pernikahan Dini, dan Pendidikan

0

Jakarta, CNN Indonesia — Di Indonesia, 22 Desember menjadi hari yang spesial bagi banyak orang, terutama para ibu. Tanggal 22 Desember menjadi momentum di mana anak-anak mengungkapkan rasa sayang dan terima kasihnya pada Ibu mereka masing-masing.

Tanggal itu juga menjadi momentum di mana anak-anak mensyukuri dan menyadari perjuangan ibu mereka dari mulai mengandung sampai membesarkan anaknya. Di Indonesia, 22 Desember diperingati Sebagai Hari Ibu.

Hari ibu, bagi beberapa orang dianggap perlu untuk dirayakan. Hal ini dikarenakan jasa ibu yang telah membesarkan anak-anaknya dari kecil hingga dewasa yang tidak ada bandingannya. Ibu menjadi sosok pahlawan bagi anak-anaknya. Bagaimanapun, ibu mendapat satu tempat istimewa hingga akhirnya pantas mendapat perlakuan khusus, terutama saat peringatan Hari Ibu.

Di Indonesia, penentuan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu bukan tanpa sebab. Ada satu peristiwa sejarah yang akhirnya menjadi latar belakang penentuan tanggal tersebut. Peristiwa itu ialah Kongres Perempuan Indonesia pertama yang dilaksanakan pada 22-25 Desember 1928.

Kongres tersebut yang kemudian menjadi titik awal dari hari ibu. Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, apakah perayaan Hari Ibu yang selama ini dilakukan sudah sesuai dengan bahasan dalam Kongres yang menjadi hulu perayaan Hari Ibu tersebut?

Hari Ibu pada hakekatnya diadakan untuk memperingati Kongres Perempuan yang bertempat di sebuah pendopo Dalem Jayadipuran milik Raden Tumenggung Joyodipoero. Kongres itu diselenggarakan oleh organisasi-organisasi perempuan dari berbagai macam etnis dan agama di Indonesia.

Sekitar 600 perempuan dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia hadir dalam kongres. Wanita Utomo, Putri Indonesia, Wanita Katolik, Perempuan-perempuan Sarekat Islam, dan Perempuan-perempuan Jong Java adalah tokoh-tokoh di balik kongres ini. Tanggal 22 Desember, yang merupakan tanggal dimulainya kongres kemudian ditetapkan sebagai Hari Ibu berdasarkan Dekrit Presiden RI No. 316 Tahun 1953 (Sumber: Infografik tirto.id)

Dalam Kongres Perempuan Indonesia pertama itu, berbagai pidato dengan beragam tema disampaikan di hadapan 600 peserta yang hadir. Tiap-tiap perwakilan atau utusan diberi kesempatan untuk mengurai permasalahan perkumpulannya.

Berbagai bahasan pun muncul dalam kongres ini. Perkawinan menjadi topik yang cukup sering dibahas, baik perkawinan anak maupun perkawinan dan perceraian. Topik lainnya ialah derajat dan harga diri perempuan, adab perempuan, serta pendidikan perempuan.

Perkawinan Dini
Setiap hari, lebih dari 41.000 perempuan menikah di bawah usia 18 tahun. Perkawinan anak di Indonesia, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berada di peringkat ke tujuh di dunia untuk kategori angka absolut perkawinan usia anak tertinggi yang menanggung beban perkawinan usia anak. Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Timur dan Pasifik untuk angka perkawinan usia anak (Kompas.id).

Dalam analisis data perkawinan usia dini yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016, angka perkawinan usia anak tertinggi terjadi pada perempuan berusia 16 dan 17 tahun. Analisis menyatakan, satu dari empat anak perempuan menikah sebelum 18 tahun.

Data yang menganalisis perkawinan usia anak dari tahun 2008 hingga 2015 itu menyebut tak terdapat perubahan signifikan terhadap angka perkawinan anak. Sejak tahun 2008, angka perkawinan usia anak relatif tetap stabil sekitar 25 persen.

Sementara Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2010), mereka yang menikah pertama kali pada usia 15-19 tahun mencapai 46,7 persen. Data ini konsisten dengan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, yaitu angka kelahiran pada usia remaja 15-19 tahun adalah 48 per 1.000 kelahiran. Keadaan itu membuat Indonesia menjadi negara tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja dalam jumlah pernikahan dini (Kompas.id).

Pernikahan menuntut kesiapan biologis dan psikologis agar berhasil dan menghasilkan keturunan berkualitas. Banyak bukti memperlihatkan, kehamilan pada usia dini berisiko terjadinya perdarahan, salah satu risiko penyebab kematian ibu melahirkan. Kehamilan pada usia dini juga berisiko berat lahir rendah pada bayi yang dilahirkan yang dapat berujung kematian atau pertumbuhan kemudian kurang optimal.

Secara psikologis, usia remaja adalah usia tumbuh dan kembang. Mengasuh anak adalah tanggung jawab berat yang memerlukan kedewasaan ibu sebagai orang terdekat dengan anaknya yang baru lahir. Pada akhirnya, ibu-ibu muda ini kenyataannya belum siap untuk menjadi seorang ibu.

Pendidikan
Dalam kongres perempuan pertama Indonesia, Djami dari Darmo Laksmi mengatakan “Tak seorang akan termasyhur kepandaian dan pengetahuannya yang ibunya atau perempuannya bukan seorang perempuan yang tinggi juga pengetahuan dan budinya. Jika perempuan sudah bodoh, pendidikan terhadap anak yang dikandung dan dibesarkannya sebetulnya terancam. Selama anak ada terkandung oleh ibunya, itulah waktu yang seberat-beratnya, karena itulah pendidikan Ibu yang mula-mula sekali kepada anaknya.”

Dari pernyataan yang disampaikan Djami dalam pidatonya yang berjudul “Iboe”, terungkap betapa pentingnya pendidikan perempuan. Menjadi seorang ibu bukan berarti seorang perempuan tak perlu mengenyam pendidikan tinggi. Menjadi seorang ibu justru menuntut perempuan untuk memiliki pendidikan yang baik untuk membesarkan anaknya kelak. Menjadi seorang ibu seharusnya bukan penghalang pendidikan bagi perempuan tapi justru tuntutan pendidikan yang tinggi.

Pada peringatan Hari Ibu saat ini, jika dibandingkan dengan permasalahan yang ada dan apa yang dibahas dalam kongres perempuan pertama Indonesia, rasanya masih banyak persoalan yang belum selesai. Diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan tak akan berarti apa-apa pada tidak menjadikan Hari Ibu sebagai satu momentum yang bermakna.

Hari ibu patutnya menjadi momentum di mana kita semua melakukan pembenahan atas permasalahan yang ada. Hari Ibu yang kita rayakan untuk menghargi jasa ibu seharusnya kita rayakan dengan memberikan hak-hak para Ibu yang tanpa sadar telah “terampas” akibat pernikahan dini dan tuntutan dari perkawinannya. Hari Ibu layaknya menjadi momentum perbaikan dan peningkatan kualitas cara asuh dan pendidikan semua Ibu di Indonesia.

Selamat Hari Ibu! (ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20171222101107-436-264166/hari-ibu-pernikahan-dini-dan-pendidikan

Polusi Udara, ‘Pembunuh Senyap’ Kesehatan Atlet Asian Games

0

Kendaraan bermotor dinilai sebagai salah satu kontributor polusi udara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia — Polusi udara Jakarta dan Palembang mengancam kesehatan para atlet Asian Games yang akan berlaga pada tahun depan.

Hal itu dipaparkan Koalisi Gerak untuk Bersihkan Udara di Jakarta pada pekan ini. Diketahui, Asian Games akan berlangsung di dua tempat yakni Jakarta dan Palembang pada 2018.

Ahmad Safrudin dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbal menuturkan data pemantauan dari KLHK pada 2001-2016 menunjukkan risiko pencemaran udara.

Hal itu, katanya, ditandai dengan tingginya kandungan PM10; PM2.5; SO2; O3;CO; NOx; dan Pb. Materi itu terpapar ke udara karena sumber kendaraan bermotor, kebakaran hutan dan lahan, pembangkit listrik, smelter hingga sampah.

“Kondisi kesehatan dari para atlet mancanegara yang akan bertanding di Indonesia pada Agustus 2018 nanti akan terancam oleh buruknya kualitas udara Jakarta dan Palembang,” kata Ahmad dalam keterangan bersama, Selasa (19/12).

Di Jakarta, polusi udara muncul dinilai dari kendaraan bermotor hingga PLTU batu bara yang berada di kawasan sekitar Jakarta. Sedangkan Sumatera Selatan sendiri mengalami kebakaran hutan hebat pada 2015 lalu, dan hingga kini masih ditemukan sejumlah titik api.

Bondan Andriyanu, Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, mengatakan ancaman adalah muncul dari PLTU berbasis batu bara. Hal itu, kata dia, merupakan bagian dari rencana proyek pemerintahan Jokowi terkait dengan ketenagalistrikan sebanyak 35.000 MW.

Laporan Greenpeace mengenai polusi udara berjudul ‘Pembunuh Senyap’ yang diluncurkan tahun ini menghitung potensi dampak polusi udara Jakarta dari PLTU batu bara yang ada dan akan dibangun di sejumlah kawasan di luar ibu kota.

Laporan tersebut mencatat beberapa parameter melebihi dua kali lipat atau lebih dari standar World Health Organization (WHO).

“Bahkan di luar Jakarta, PLTU batu bara tumbuh menjadi ancaman utama bagi kualitas udara. Di Jawa Barat ada dua PLTU batu bara, yakni PLTU Cirebon 1.000 MW dan PLTU Indramayu 2×1.000MW,” kata Bondan.

Kota Langit Biru

Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan pemantauan kualitas udara perkotaan melalui Program Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) di 28 kota di Indonesia pada 2016.

Hasil EKUP sebagai bagian dari Program Langit Biru Tahun 2016, menunjukkan bahwa terdapat tiga Kota Langit Biru terbaik untuk kategori kota metropolitan, yaitu kota Palembang, Semarang dan Jakarta Timur.

Melalui program EKUP, KLHK berhasil mendorong pemerintah daerah untuk membangun ruang terbuka hijau, Program Transportasi Berkelanjutan, Kegiatan Hari Bebas Kendaraan (Car Free Day) dan pembangunan jalur sepeda sepanjang 15 km di kota Palembang.

“Kota Jakarta dan Palembang dengan kualitas Langit Biru ini tentunya akan menunjang keberhasilan penyelenggaraan Asian Games 2018,” demikian keterangan resmi KLHK beberapa waktu lalu.

Badan Pusat Statistik 2015 menujukkan pertumbuhan kendaraan mencapai 12% per tahun, dengan komposisi terbesar sepeda motor. KLHK menilai hal itulah yang menimbulkan masalah kemacetan lalu lintas, polusi udara dan kebisingan.

Kementerian itu menyusun Program EKUP sebagai salah satu upaya pengendalian pencemaran udara dari emisi kendaraan bermotor (asa)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171220212015-199-263857/polusi-udara-pembunuh-senyap-kesehatan-atlet-asian-games

Memahami Minyak Goreng yang Aman untuk Kesehatan

0

Jakarta, CNN Indonesia — Rasa gurih dan renyah pada makanan gorengan sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Gorengan seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Gorengan dapat ditemukan di mana saja, seperti di restoran bahkan di pinggir jalan yang dijual oleh pedagang keliling. Gorengan bukan hanya dijadikan camilan, tetapi juga dijadikan lauk ketika makan.

Apabila kita berbicara mengenai gorengan, hal tersebut erat hubungannya dengan minyak goreng. Minyak goreng berperan penting sebagai medium penghantar panas untuk mematangkan gorengan dan memberikan rasa gurih.

Bukan hanya dalam proses penggorengan, minyak juga digunakan untuk menumis makanan. Jadi, minyak goreng berperan penting dalam pengolahan makanan terutama dalam proses penggorengan.

Kualitas minyak yang digunakan akan menentukan rasa dan aroma makanan, serta memberikan dampak bagi kesehatan. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri minyak goreng yang baik dan batas aman pemakaian ulang minyak goreng.

Minyak goreng yang baik memiliki warna yang muda dan jernih. Baunya yang tidak tengik. Namun, kualitas minyak goreng akan semakin menurun dikarenakan minyak digunakan terus-menerus.

Penyebabnya adalah selama proses penggorengan minyak berinteraksi dengan air yang berasal dari bahan pangan. Interaksi antara minyak dengan air mengakibatkan terjadinya reaksi hidrolisis yang membentuk asam lemak bebas.

Kualitas sebuah minyak dapat dilihat dari kandungan asam lemak bebas di dalamnya. Semakin tinggi kadar asam lemak bebas sebuah minyak, maka kualitasnya semakin menurun.

Kadar asam lemak bebas yang tinggi dapat menimbulkan rasa yang tidak diinginkan dan jika dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan risiko terkena kanker. Berdasarkan data dari SNI, jumlah maksimum kadar asam lemak bebas pada minyak goreng adalah 0,3 persen.

Penggunaan minyak yang berulang-ulang juga dapat mengakibatkan terbentuknya peroksida. Hal tersebut dikarenakan minyak teroksidasi oleh oksigen. Reaksi oksidasi mengakibatkan ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh teroksidasi dan membentuk gugus peroksida yang berbahaya bagi kesehatan.

Adanya peroksida pada minyak menunjukkan terjadinya kerusakan akibat adanya oksidasi yang menyebabkan bau atau aroma tengik pada minyak. Minyak goreng yang memiliki kadar peroksida tinggi memiliki ciri berwarna cokelat tua sampai hitam.

Penggunaan minyak yang sudah rusak dapat mengakibatkan efek negatif bagi kesehatan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, minyak goreng yang sudah berwarna cokelat kehitaman, kental, dan berbau tengik sebaiknya tidak digunakan. Sebaiknya, minyak goreng dipakai ulang maksimal sebanyak 4 kali.

Lembaga pertanian dalam negeri Amerika, yaitu United State Department of Agriculture (USDA) menyarankan untuk tidak menggunakan minyak yang mengadung asam lemak bebas sebanyak 2 persen lebih.

Berbeda halnya dengan Turki yang menganjurkan untuk tidak menggunakan minyak goreng yang sudah dipakai 3 kali. Sebenarnya, batas aman penggunaan minyak goreng tidaklah harus selalu 3 kali atau 4 kali pemakaian. Namun, jika minyak goreng sudah menunjukkan adanya kerusakan seperti warnanya cokelat kehitaman, tengik, dan kental, sebaiknya minyak goreng tersebut tidak digunakan lagi.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan minyak goreng agar minyak tidak cepat rusak, yaitu minyak disaring terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menggoreng lagi.

Minyak tidak boleh terlalu panas (usahakan tidak lebih panas dari 190ºC), api dimatikan apabila sudah matang (struktur kimia minyak akan berubah apabila dipanaskan terlalu lama), dan simpan minyak di tempat yang tertutup dan dingin agar tidak teroksidasi. Oleh sebab itu, sebaiknya minyak goreng tidak dipakai berulang-ulang dan disimpan di tempat yang tertutup dan sejuk. (ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/keluarga/20171219141025-436-263452/memahami-minyak-goreng-yang-aman-untuk-kesehatan

6 Tips Menjaga Kesehatan Mental Kalian

0

Jakarta, CNN Indonesia — Menjaga kesehatan mental dalam diri setiap orang harus sangat diperhatikan di samping kesehatan jasmani. Sebab kesehatan mental sangat berhubungan dan sangat saling mempengaruhi terhadap kesehatan jasmani.

Tahukah teman-teman apa itu psikosomotis? Psikosomotis merupakan suatu penyakit fisik yang muncul akibat pengaruh dari pikiran-pikiran atau bermasalahnya kesehatan mental seseorang.

Sering kali kita merasakan malas melakukan aktivitas yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik. Ataupun merasa cemas dan takut ketika melakukan aktivitas kampus atau sekolah seperti presentasi dengan munculnya tanda-tanda denyut jantung menjadi cepat, perut mulas, sakit kepala, nyeri dada, dan lain-lain.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dengan baik dalam pola kehidupan kita untuk mengelola dalam menyeimbangkan kesehatan mental dan kesehatan jasmani. Oleh karena itu, yuk kita simak bagaimana cara menjaga kesehatan mental tersebut:

Pertama, pendekatan diri kepada Tuhan.
Dengan melakukan pendekatan diri kepada Tuhan yang Maha Esa seperti beribadah dapat membuat hati, pikiran, dan jiwa menjadi lebih tenang. Tidak hanya itu, kita pun dalam melakukan aktivitas akan dipenuhi dengan optimistis dan yang terpenting adalah selalu mendapatkan kekuatan dan bantuan secara batiniah maupun lahiriah.

Kedua, berolahraga.
Berbagai aktivitas olahraga seperti jogging, berenang, bermain badminton dapat membuat tubuh kita menjadi optimal dan positif. Tidak hanya itu, olahraga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan mental juga seperti meningkatkan fungsi otak dan mengurangi stres. Dengan berolahraga, tubuh bereaksi termasuk juga otak. Sebagai responsnya otak akan melepaskan beberapa hormon seperti endorphine dan neurotransmitter yang bisa mengubah suasana hati kita menjadi positif.

Ketiga adalah dengan melakukan hobi yang kita senangi.
Berbagai hobi yang dapat dilakukan oleh kalangan remaja saat ini seperti coloring, camping, penpalling, dan lain-lain dapat mengatasi tekanan dan membantu kita semakin percaya diri serta menjaga emosi yang kita rasakan secara langsung maupun tidak langsung.

Keempat adalah bersikap positif.
Bersikap postif dapat meredakan emosi negatif dan merasakan kebahagiaan untuk diri sendiri dan lingkungan. Dengan membangun sikap positif sangat membantu menjalin relasi antara kita dengan teman-teman di kampus maupun di sekolah.

Kelima dengan bercerita.
Ayo mulailah bercerita mengenai perasaan yang dirasakan kepada teman terdekat kita atau lebih baik kepada orang tua. Dengan bercerita kita merasa didukung dan tidak sendirian.

Keenam adalah beristirahat.
Carilah waktu untuk beristirahat dan santai. Jangan terlalu memaksan tubuh kita untuk terus melakukan aktivitas kampus dan sekolah. Jika tubuh kita lelah, berikan waktu untuk istirahat atau tidur sejenak. Agar otak dan tubuh kita bisa bekerja dengan optimal dan terhindar dari emosi-emosi atau hal-hal negatif.

Mungkin ada beberapa faktor lain yang dapat memberikan hal positif untuk kesehatan mental kita, tetapi keenam faktor tersebut sangatlah berharga untuk mengelola kesehatan mental kita sehingga kita dapat terhindar dari gangguan mental yang akan menyebabkan munculnya psikosomatis dalam diri kita. Dengan menjaga kesehatan mental yang sama pentingnya dengan kesehatan jasmani, kita bisa melakukan berbagai aktivitas di kampus dan sekolah secara optimal dan positif. (ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/edukasi/20171220140133-445-263730/6-tips-menjaga-kesehatan-mental-kalian

- Advertisement -