Blog Page 70

Vaksin Demam Dengue Tidak Direkomendasikan untuk Penderita Baru

0

Seorang pasien demam dengue tidur di dalam kelambu, di Luque, Paraguay, 5 Februari 2016.

Perusahaan farmasi Sanofi mengatakan, berdasarkan data baru, vaksin demam dengue buatan perusahaannya dan yang pertama di dunia, seharusnya hanya boleh diberikan untuk pasien yang sebelumnya sudah pernah menderita demam dengue.

Dalam sebuah pernyataan, Sanofi menyatakan pihaknya baru-baru ini meneliti data pasien selama enam tahun. Menurut kesimpulan para peneliti, vaksin demam berdarah memang melindungi penderita dari infeksi lebih lanjut, jika mereka sudah pernah terinfeksi demam berdarah. Namun hal itu tidak berlaku untuk penderita yang baru pertama kali terinfeksi demam berdarah.

“Untuk pasien yang belum pernah terinfeksi virus demam dengue..hasil analisis menemukan dalam jangka panjang, bisa mengalami kasus-kasus penyakit itu yang lebih parah setelah menerima vaksinasi,” kata Sanofi. “Penemuan ini menyoroti kompleksitas infeksi demam berdarah.”

Orang-orang yang pernah menderita demam dengue lebih dari satu kali bisa berisiko menderita demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk dengue ditemukan di wilayah-wilayah beriklim tropis dan sub-tropis di seluruh dunia. Gejala-gejalanya seperti sakit flu, antara lain, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam-ruam pada kulit. Dalam kasus-kasus yang parah, demam dengue bisa menyebabkan masalah pernafasan, pendarahan dan gagal organ.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar setengah dari populasi dunia berisiko terjangkiti demam dengue dan diperkirakan 96 juta orang jatuh sakit akibat infeksi virus itu setiap tahunnya.

Sanofi mengusulkan otoritas nasional membarui informasi peresepan. Sanofi juga mengatakan para dokter harus menilai kemungkinan infeksi demam dengue sebelumnya pada pasien, sebelum memutuskan apakah mereka harus divaksinasi.

“Vaksinasi (dengue) tidak direkomendasikan untuk mereka yang belum pernah terinfeksi virus demam dengue,” kata Sanofi. Pada saat ini, vaksinasi dengue direkomendasikan di negara-negara paling endemi dengue dan diberikan untuk orang di atas usia sembilan tahun.

Perusahaan memperkirakan kerugian 100 juta euro (118 juta dolar) akibat pemberitaan ini.

Tidak ada pengobatan khusus untuk demam dengue dan tidak ada vaksin berlisensi lainnya yang tersedia di pasaran. [fw/au]

Sumber:https://www.voaindonesia.com/a/vaksin-demam-dengue-tidak-diberikan-untuk-penderita-baru/4144767.html

Pejabat Kesehatan AS: Kita Punya Sarana untuk Hentikan AIDS

0

Dr. Anthony Fauci, kepala Lembaga Kesehatan Nasional AS

Hari Jumat, 1 Desember ini adalah Hari AIDS Sedunia. Dalam hubungan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan kemajuan yang luar biasa dalam membendung penyebaran virus HIV. Dalam laporan terbarunya, UNAIDS, yakni badan PBB untuk penanggulangan AIDS, mengatakan akses pada pengobatan telah meningkat secara signifikan. Tujuan PBB adalah memberantas pandemi ini selambatnya tahun 2030.

Sejak tahun 1980an, ketika AIDS seakan merupakan vonis hukuman mati, Dr. Anthony Fauci, yang kini menjabat kepala Lembaga Kesehatan Nasional AS, telah bekerja untuk menghentikan pandemi ini.

Pakar yang bekerja di Lembaga Kesehatan Nasional Amerika itu mengatakan bahwa sekarang kita punya sarana untuk mencapai tujuan itu.

Dr. Fauci menjelaskan, “Yang saya maksud adalah kita memiliki obat yang sangat efektif, tapi baru-baru ini obat yang telah terbukti selama beberapa tahun terakhir itu, tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa orang yang mengonsumsi obat-obatan terlarang, tapi juga untuk menurunkan tingkat virus pada orang yang terinfeksi begitu rendah, di bawah tingkat yang dapat dideteksi, sehingga penderita yang bersangkutan tidak mungkin menularkan virus itu kepada orang lain.”

Terapi obat sekarang disederhanakan, dan banyak orang di negara-negara berkembang memiliki akses pada obat terbaru. Ada juga Truvada, obat yang mencegah penularan HIV terhadap orang yang masih bersih dari virus itu.

UNAIDS melaporkan bahwa lebih dari separuh orang yang hidup dengan HIV mendapat pengobatan, tetapi 16 juta orang lainnya yang terinfeksi virus itu tidak berobat. Banyak di antara mereka tidak tahu bahwa mereka mengidap HIV sehingga mereka menularkannya ke orang lain.

Dr. Fauci menambahkan, “Untuk bisa menghentikan epidemi ini secara berkelanjutan, kita akan sangat terbantu jika ada vaksin HIV.”

Uji coba vaksin HIV di Thailand terbukti efektif hanya sekitar 31 persen.

Bandingkan dengan vaksin campak, yang 99 persen efektif. Bisa kah para ilmuwan mengembangkan vaksin AIDS yang sebaik itu?

“Saya kira kita tidak akan sampai di sana dengan vaksin HIV, tetapi bahkan dengan vaksin yang katakanlah 50 persen, atau paling tinggi 60 persen efektif berikut penerapan kemajuan lainnya yang kita miliki, saya yakin kita bisa membalikkan arah epidemi ini dan menghentikannya,” tukas Dr. Fauci.

Uji coba vaksin lain sedang berlangsung di Afrika Selatan. Hasilnya belum akan diketahui untuk sementara waktu, dan tidak ada cara untuk mengetahui apakah vaksin itu akan cukup baik untuk memberantas AIDS.

Baik Dr. Fauci maupun UNAIDS mengatakan bahwa mengakhiri pandemi ini tergantung pada komunitas global dan seberapa besar upaya dan dana yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan itu. [lt/ab]

Sumber:https://www.voaindonesia.com/a/pejabat-as-kita-punya-sarana-untuk-hentikan-aids-/4145276.html

Studi: Menikah Dapat Kurangi Risiko Demensia

0

Studi kesehatan terbaru Inggris mengungkapkan menikah dapat mengurangi risiko demensia. Mereka yang jomlo berisiko 42 persen lebih tinggi kena demensia. (Foto: Thinkstock/Monkey business Images)

Jakarta, CNN Indonesia — Studi kesehatan terbaru yang diterbitkan Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry mengungkapkan pernikahan ternyata dapat mengurangi risiko demensia.

Tak hanya itu, laporan tersebut juga menyebutkan mereka yang single selama hidupnya akan berisiko 42 persen lebih tinggi menderita demensia daripada mereka yang menikah. Risiko yang besar juga dialami oleh mereka yang berstatus janda atau duda.

Peneliti dari University College London memeriksa temuan dari 15 studi terpisah. Semua studi ini benang merahnya mengarah pada korelasi antara demensia dan status seseorang. Dengan mengombinasikan 15 studi ini, periset menganalisis data lebih dari 800 ribu orang.

Menurut Laura Phipps dari Alzheimer’s Research UK, ada banyak alasan mengapa menikah bisa bermanfaat dari segi kesehatan.

“Orang yang menikah cenderung lebih baik dalam hal keuangan, sebuah faktor yang berkaitan dengan banyak aspek kesehatan. Pasangan juga dapat mendorong kebiasaan sehat, menjaga kesehatan partner mereka dan memberikan dukungan sosial yang penting,” katanya seperti dikutip dari The Independent, pada Selasa (28/11).

Sementara itu, Andrew Sommerland, salah satu peneliti dalam studi menjelaskan bagaimana gaya hidup sehat dapat membawa efek langsung pada kesehatan mental.

“Satu hal yang terjadi saat seseorang terkena demensia ialah terjadi akumulasi kerusakan pada otak,” kata periset sekaligus psikiater di UCL ini.

Menurut Sommerland, hal ini bisa diatasi dengan mengatur kesehatan tubuh secara umum dengan mengikuti diet sehat, berolahraga dan mengobati masalah kesehatan seperti diabetes. Suatu hal yang memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas otak.

“Ini disebut cadangan kognitif, untuk membuat tubuh bertahan dari kerusakan otak dalam jangka waktu lama. Anda mungkin dapat melakukannya dengan punya pendidikan yang lebih tinggi, serta mengatur kehidupan sosial dan mental yang aktif,” tambahnya.

Pernikahan membuat seseorang punya teman dalam menjalani hidupnya. Tak hanya itu, bahwa ada partner hidup yang peduli satu sama lain berkontribusi sebagai faktor yang mengurangi risiko gangguan mental di kehidupan mendatang. (rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171130213038-255-259380/studi-menikah-dapat-kurangi-risiko-demensia/

Tujuh Fakta Menarik Seputar Jengkol

0

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171201183417-258-259549/tujuh-fakta-menarik-seputar-jengkol/

Mengenalkan Jajanan Sehat Pada Anak Sejak Dini

0

Penelitian BPOM Maluku pada 2016 menemukan angka jajanan tak memenuhi syarat naik hingga 75 persen. Anak mesti dikenalkan jajanan sehat sejak dini. (Ilustrasi/Foto: Dok. Danone Indonesia)

Ambon, CNN Indonesia — Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), anak-anak Indonesia terbiasa jajan makanan ringan ketika jam istirahat. Jajanan apa pun dibeli selama meraka suka, walau terkadang tak memperhatikan kesehatan makanan tersebut.

Suatu kali, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku melakukan penelitian terhadap jajanan sekolah. Penelitian dilakukan pada tahun 2011-2014 dengan subjek penelitian 100 sekolah setiap tahun.

Pada tahun 2011, terhitung ada 44 persen jajanan yang tidak memenuhi syarat. Angka jajanan yang tidak memenuhi syarat tersebut terus menurun sampai 14 persen di tahun 2014.

“Karena menurun, kami lakukan penelitian dengan sampel lebih kecil pada tahun 2015. Sample kami ada 16 sekolah, angka jajanan yang tidak memenuhi syarat naik sampai 75 persen,” kata Kepala BPOM Maluku Sandra Lithin di SDN 1 Poka, Teluk Ambon, Rabu (29/11).

BPOM Maluku, kata Sandra, melakukan pengawasan dan intervensi lebih kuat setelah melihat angka tersebut. Mulai dari menguji makanan, pengenalan jajanan kepada siswa dan intervensi ke sekolah dilakukan.

Sandra menjelaskan, pada 2016 pengawasan intensif dilakukan pada empat macam jajanan, yaitu minuman dengan es, minuman berwarna, bakso dan jeli. Kudapan, mie dan kue juga menjadi pengawasan pada tahun 2017.

Berdasarkan pengawasan itu, banyak jajanan mengandung mikroba dan tidak higienis. Selain itu ada minuman yang mengandung pemanis buatan, pengawet dan pewarna tekstil dengan melebihi batas.

“Jajanan itu didapat dari pedagang yang di luar sekolah. Kami sarankan sekolah untuk memiliki kantin sendiri agar bisa dikontrol,” kata Sandra.

Pengawasan BPOM sejalan dengan program Warung Anak Sehat (WAS) yang digagas Sarihusada yang bekerja sama dengan CARE International Indonesia. Program WAS bertujuan mengurangi jajanan yang tidak memenuhi syarat.

Manajer Program WAS Talitha Andini mengaatakan telah menjalankan program tersebut di SDN 1 Poka. Pengelola kantin SDN 1 Poka Desiane Kiriweno Johanis adalah orang yang mengikuti program tersebut. Ia disebut sehagai Ibu Warung Anak Sehat (IWAS).

“Edukasi nutrisi di bangku SD itu penting. Anak bisa diajarkan untuk bentuk kebiasaan jajan sehat, kemudian dijalankan kemudian hari,” kata Talitha.

Pembinaan, kata Talitha, sudah dilakukan beberapa kali kepada Desiane dan IWAS lain. Kemudian ada pendampingan kepada IWAS setiap dua minggu sekali.

Tak hanya mengajarkan mengelola makanan agar menjadi sehat, WAS juga membina pengetahuan keuangan. Desiane mengaku pendapatan bertambah setelah ikut pembinaan.

“Saya sekarang pengeluaran dan pendapatan lebih teratur, saya tulis dicatatan agar tidak tercampue pengeluaran keluarga. Sekarang per hari bisa dapat Rp 100 ribu, dulu hanya Rp 50 ribu,” kaya Desiane.

Sukuk goreng, pisang goreng dan lemet adalah jajanan yang Desiane jual dengan harga Rp 1.000. Semua bahan dibeli di Ambon dan diolah sendiri.

“Lemet itu singkong yang diparut kemudian campur dengan kelapa dan gula merah, dibungkus daun pisang kemudian dikukus. Saya jual itu semua karena disukai anak-anak sini, itu jajanan lokal memang,” kata Desiane.

Lebih lanjut, Talitha berharap Desiane bisa menyebarkan ke pedagang disekolah lain agar semakin banyak jajanan sehat. Ada grup di facebook dan whatsapp yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Terhitung sudah ada WAS di 50 sekolah yang ada di Ambon. Mayoritas berada di pusat Kota Ambon dan sisanya tersebar di kabupaten. (rah)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171129204154-282-259082/mengenalkan-jajanan-sehat-pada-anak-sejak-dini/

Kemajuan dalam Perang Melawan Malaria Berisiko Terhambat karena Dana

0

Seorang perempuan menggendong bayi sambil membawa kelambu nyamuk untuk pencegahan malaria di Ajah, distrik Eti Osa Timur Lagos, Nigeria, 21 April 2016. (Foto: dok).

Organisisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kemajuan signifikan yang dicapai dalam usaha memberantas malaria dalam beberapa puluh tahun terakhir berisiko mengalami kemandekan.

Dalam laporan tahunannya terkait malaria, WHO mengatakan, jumlah kasus penyakit tersebut mengalami peningkatan di beberapa negara. Meski demikian, di banyak negara lain, termasuk Madagaskar, Senegal dan Zimbabwe, malaria hampir berhasil diberantas.

Laporan yang dirilis Rabu itu memperingatkan, di sejumlah negara lain, kemajuan dalam usaha memerangi malaria mengalami kemandekan. Jumlah kasus malaria, menurut WHO, dilaporkan meningkat lebih dari 20 persen di delapan negara Afrika, termasuk Rwanda, Nigeria dan Republik Demokratik Kongo.

Menurut David Conway dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, salah satu alasan terhambatnya kemajuan dalam memerangi malaria adalah keterbatasan dana. Pada tahun 2016, dana yang diperoleh untuk memerangi penyakit itu diketahui hanya 2,7 miliar dolar, kurang dari setengah target yang ditetapkan untuk tahun 2020.

WHO menyerukan adanya investasi baru dalam mengatasi malaria, termasuk pengadaan vaksin yang efektif.

WHO menyatakan Afrika masih tercatat sebagai benua yang paling parah dilanda malaria. Pada tahun 2016, ada 401 ribu kematian terkait malaria di sana. [ab/uh]

Sumber:https://www.voaindonesia.com/a/kemajuan-dalam-perang-melawan-malaria-berisiko-terhambat-karena-dana/4141557.html

IDI Minta Jaminan Perlindungan dari Kekerasan untuk Dokter

0

Ketua Umum IDI mengungkapkan dokter dan tenaga kerja lain perlu mendapat perlindungan dari semua pihak untuk menghadirkan pelayanan yang optimal terhadap pasien (Foto: Pexels/Wesley Wilson)

Jakarta, CNN Indonesia — Akhir-akhir ini dokter jadi sorotan media, terlebih saat bergulirnya kasus korupsi yang menjerat Setya Novanto. Dokter dituding menghalangi penegakan hukum atau obstrusction of justice. Namun, sepertinya masyarakat luput akan beberapa kekerasan yang menimpa dokter.

Menurut Profesor Ilham Oetama Marsis, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter dan tenaga kerja lain perlu mendapat perlindungan dari semua pihak untuk menghadirkan pelayanan yang optimal terhadap pasien.

“Pemerintah harus menjamin perlindungan tersebut. Pengurus Besar IDI juga menghendaki agar setiap pimpinan fasilitas kesehatan yang mempekerjakan dokter untuk menjamin keamanan fasilitasnya,” kata Profesor Ilham dalam konferensi pers di gedung IDI, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

Sebelumnya, menurut laporan IDI, beberapa bulan lalu terdapat kasus kekerasan terhadap dokter di Kabupaten Lebong, Bengkulu. Seorang ketua DPRD Kabupaten Lebong menampar seorang dokter di RSUD Lebong. Akibat perbuatannya, sang ketua DPRD diganjar hukuman satu bulan penjara.

Kejadian serupa juga terjadi di RSUD Sampang. Seorang dokter magang mendapat kekerasan dari keluarga pasien. Kasus ini telah dimediasi oleh Bupati Sampang dan dihadiri jajaran IDI di Jawa Timur.

Sementara itu, menurut Prijo Sidipratomo, Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) berkata, jika pasien dan masyarakat tidak puas atau menemukan kejanggalan pada pelayanan dokter, sebaiknya disampaikan langsung pada dokter dengan bahasa yang baik.

“Keluhan juga dapat langsung disampaikan kepada manajemen fasilitas kesehatan. Keluhan dalam bentuk pengaduan dapat disampaikan kepada MKEK di IDI Cabang atau WIlayah di mana dokter itu berada,” ujarnya. (chs)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171128183414-255-258717/idi-minta-jaminan-perlindungan-dari-kekerasan-untuk-dokter/

Facebook Siapkan Kecerdasan Buatan Demi Cegah Bunuh Diri

0

Facebook dikabarkan tengah mengembangkan kecerdasan buatan untuk mencegah aksi bunuh diri. (dok. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia — Facebook mengumumkan bahwa mereka tengah menguji kecerdasan buatan (AI) untuk diintegrasikan dengan layanan mereka selama beberapa bulan terakhir di AS.

Kecerdasan buatan ini dikembangkan untuk menemukan orang yang berpotensi memiliki rencana untuk bunuh diri. Cara kerjanya yakni ketika menemukan seseorang yang berada dalam bahaya, perusahaan akan memberikan bendera pada postingan orang tersebut untuk diteruskan ke bagian moderator yang akan merespons dengan mengirimkan ahli kesehatan mental.

Dalam kondisi yang lebih darurat, moderator yang menggunakan sumber daya manusia untuk menemukan orang yang dalam keadaan bahaya tersebut.

CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam postingannya menulis bahwa pihaknya berharap alat ini akan membuktikan bahwa AI saat ini bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang. Dia sesumber software tersebut telah membantu Facebook merespons lebih dari 100 kasus.

“Jika kita bisa menggunakan AI untuk membantu orang agar mereka selalu ada untuk keluarga dan teman, itu adalah hal yang penting dan langkah positif ke depan,” tulisnya.

Hanya saja, Facebook tidak secara detil menjelaskan bagaimana kerja AI. Perusahaan hanya mnegatakan AI dilatih untuk mengidentifikasi postingan dan pesan yang pernah ditandai berbahaya oleh pengguna lain sebelumnya.

Teknologi ini juga menguji siaran live untuk mengidentifikasi bagian video yang mendapatkan lebih banyak komentar, reaksi dan laporan. AI akan mencari kata-kata kunci seperti “apakah kamu baik-baik saja” atau “adakah yang bisa kubantu?” dalam kolom komentar dari postingan pengguna.

Moderator manusia yang akan memainkan peran penting dalam menentukan apakah pengguna Facebook sedang dalam kondisi kesulitan.

Facebook juga akan memprioritaskan laporan untuk pengguna dalam keadaaan darurat. Alat akan langsung menampilkan info dalam bahasa lokal dan kontak orang yang bisa dihubungi untuk penanganan bunuh diri. Perusahaan mengklaim sejauh ini telah bermitra dengan 80 partner lokal untuk menangani kasus ini.

VP manajemen produk Guy Rosen menyebut AI dikembangkan untuk memperpendek beberapa menit setiap langkah, terutama di Facebook Live untuk bunuh diri. “Ada kasus di mana responden pertama tiba dan orang yang mencoba bunuh diri itu masih menyiarkan percobaannya.”

Dalam sebuah penelitian, data yang digunakan di rumah sakit menunjukkan akurasi AI mencapai 80-90 persen dalam menemukan orang yang berniat mengakhiri hidupnya. Dengan kata lain, data itu tidak umum merepresentasikan populasi yang cukup besar.

Di sisi lain, kemampuan AI Facebook untuk memantau orang yang berniat bunuh diri justru menuai kekhawatiran. Selain sempat dituding berkerjasama dengan NSA untuk memata-matai penggunanya, kali ini Facebook diduga telah mempelajari data pengguna dan membuat sebuah penilaian sensitif.

Facebook memang tidak secara gamblang memberikan penjelasan atas antisipasi penyalahgunaan sistem AI miliknya. Kepala keamanan utama Facebook, Alex Stamos menanggapi kekhawatiran tersebut dalam kicauannya di Twitter.

“Penggunaan AI yang menyeramkan / menakutkan / berbahaya akan menjadi risiko selamanya. Oleh karena itu penting untuk menetapkan norma yang baik saat ini di seputar penggunaan data versus utilitas dan memikirkan tentang bias yang merayap masuk juga,” cuitnya seperti dilaporkan The Verge.

Teknologi ini kabarnya akan dirilis untuk pengguna di seluruh dunia, kecuai Uni Eropa. Hal itu lantaran AI dianggap melakukan profiling pengguna yang melanggar hukum di sana. (evn)

Sumber:https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171129123734-185-258888/facebook-siapkan-kecerdasan-buatan-demi-cegah-bunuh-diri/

Mahasiswa Protes Penghentian Operasi Penerbangan di Pedalaman

0

Masyarakat di pedalaman Kalimantan Utara. Selama ini mereka banyak mengandalkan transportasi udara dan air. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Yogyakarta, CNN Indonesia — Maskapai penerbangan nonkomersial Mission Aviation Fellowship (MAF) adalah maskapai yang banyak melayani kawasan pedalaman Kalimantan Utara. Maskapai milik lembaga misionaris asing ini habis masa operasinya dan tak diperpanjang oleh pemerintah. Ratusan mahasiswa Dayak asal provinsi itu pun protes.

Dalam unjuk rasa beberapa waktu lalu di Yogyakarta, sejumlah organisasi kemahasiswaan Dayak Kalimantan Utara di Yogyakarta mengeluarkan pernyataan sikap. Mereka meminta Presiden Joko Widodo mencabut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 467 Tahun 2017 dan mengeluarkan kembali izin operasi MAF.

Selama ini penerbangan MAF, kata mereka, banyak melayani angkutan untuk orang sakit, mahasiswa yang berlibur, kebutuhan pokok, urusan pemerintahan, dan sekolah masyarakat pedalaman. Mereka juga menuntut pemerintah membangun infrastruktur penunjang kesehatan, akses jalan ke pedalaman yang terisolir bahkan sejak Indonesia merdeka.

MAF selama ini melayani penerbangan di daerah pedalaman di Provinsi Kalimantan Utara untuk warga Lumbis Ogong, Krayan Induk, Krayan Selatan, Krayan Tengah di wilayah Kabupaten Nunukan. Sedangkan wilayah Kabupaten Malinau di antaranya: Long Sule, Long Pipa dan daerah terisolir lainnya.

Tapi keputusan Menteri Perhubungan itu telah membatasi operasional MAF selama 6 bulan terhitung dari 8 Mei sampai 8 November 2017, untuk mengangkut penumpang dan barang dengan memungut biaya. Penghentian operasi itu jelas berdampak pada masyarakat.

Kelompok mahasiswa yang memprotes keputusan itu adalah: Ikatan Keluargan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Utara (IKPMKU), Persekutuan Dayak Lundayeh (PDL), Ikatan Pelajar Mahasiswa Dayak Kenyah (IPMDK), Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Krayan (IKPMK), Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Malinau (IPMKM), Persekutuan Mahasiswa Dayak Agabag Kalimantan Utara (PMDAKU-DIY), Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Mararian (IKPMM), dan GKII FILIPI FAMILY Yogyakarta.

Steven Tonglo, mahasiswa hukum di Atma Jaya Yogyakarta bertutur: “Kehadiran pesawat MAF di daerah Krayan bagi saya sangat penting untuk transportasi seperti di daerah saya saat ini belum terjangkau oleh jalan darat yang terhubung ke kota besar. Bila kita hitung mundur pesawat MAF ini sudah melayani masyarakat selama kurang lebih 60 tahun, sekaligus membuka landasan-landasan pesawat perintis di antaranya di Binuang, Pa’padih, Pa’upan, Long Umung, dan masih banyak lainnya.”

Menurutnya, penghentian izin terbang pesawat MAF seharusnya tidak terjadi. Alasannya, itu menyangkut kepentingan banyak orang terutama masyarakat pedalaman di perbatasan. “Bagi saya aturan itu mencederai masyarakat perbatasan, bukankah hukum atau aturan itu seharusnya menjamin kebahagiaan masyarakat?” katanya.

“Khususnya di Kecamatan Bahau Hulu pesawat MAF itu salah satu transportasi yang sangat kami butuhkan, seperti untuk mengantar orang sakit apalagi mendesak karena tidak ada obat di kampung pasti dirujuk ke kota dan satu-satunya jalan pasti naik pesawat MAF,” ujar Yusia, mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

“Kalau transportasi lain ada seperti naik perahu, tapi ya itu perlu waktu lama paling cepat 2-3 hari itupun kalau cuaca mendukung. Kalau cuaca tidak mendukung 4 hari sampai 1 minggu baru tiba di kota,” katanya lagi.

Wempi, mahasiswa dari UST sekaligus Ketua IKPMKU, mengatakan: “Kami seluruh mahasiswa Kaltara yang ada di Yogyakarta akan terus bersuara sampai hak kami dapat solusi dari pemerintah. Aksi damai hari ini sebagai tuntutan kepada bapak Presiden. Sebagai perwakilan mahasiswa harapan saya kalau ada kepentingan pemerintah untuk memberhentikan MAF ini kita berharap ada solusi yang tepat tidak seperti sekarang ini,” ujarnya.

Dia menilai, keputusan pemerintah Indonesia buruk. “Karena sebenarnya tidak sulit bagi mereka untuk datang langsung melihat keadaan di lapangan (perbatasan) dengan transportasi dan melalui media komunikasi yang serba canggih hari ini, mereka tidak susah untuk mendapatkan kelengkapan demografi di situ. Nah, ketika mereka tidak melakukan tahapan itu sebagai studi pendahuluan, yang jadi pertimbangan terhentinya penerbangan MAF. Ini yang saya katakana jahat itu. Mereka bukannya tidak tahu kalau satu-satunya yang dapat menghubungkan masyarakat terisolir di Kalimantan Utara atau mungkin juga daerah Papua,” ujar dia.

Reahabiam Bilung, warga Krayan, mengatakan MAF itu telah menghubungkan dan menggerakkan arus barang di Kalimantan Utara. Kalau tak beroperasi, konsekuensinya banyak sekali. Khususnya pelayanan kesehatan. “Pertanyaannya adalah ada nggak puskesmas yang memadai dari pemerintah? Kalau ada, gedung puskesmasnya ada nggak? Fasilitas-fasilitas memadai? Jadi pastilah masyarakat ketika mengalami situasi darurat dirujuk ke kota Tarakan, Malinau dan kotalainya. Sebab satu-satunya transportasi yang akan mengantar mereka, ya pesawat MAF,” katanya.

Reahabiam meminta pemerintah mencabut keputusan Menhub itu. “Pemerintah seharusnya bersyukur gitu loh, harus mendukung dan bersyukur tetap mengizinkan pesawat MAF itu sampai pemerintah dapat menyiapkan infrastruktur pengganti, tentu yang layak kalau pesawat ya pesawat, ya pemerintah kasih dong pesawat. Kalau memang ada akses jalan darat disediakan ya harus manusiawi. Nah itu yang dapat menjadi harapan saya, mari kita buat keputusan yang bijaksana.”

Lio Bijumes
Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta (ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/inspirasi/20171129121744-454-258879/mahasiswa-protes-penghentian-operasi-penerbangan-di-pedalaman/

Sebelum Manusia Digantikan Robot

0

Robot pengantar barang (Foto: REUTERS/Moritz Hager)

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan bahwa perkembangan teknologi digital telah mengubah tatanan perekonomian. Diprediksi, akan banyak pekerjaan yang menghilang digantikan oleh komputer cerdas.

Oleh karena itu, sebagai antisipasi perguruan tinggi harus mau mengubah kurikulum pembelajaran yang mendorong mahasiswa dan lulusan kampus semakin adaptif dengan dinamika di dunia kerja.

Saat memberikan kuliah umum di Aula Universitas Pasundan, Selasa (14/11) lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan menjelaskan, perguruan tinggi tidak akan kesulitan mengubah atau merevisi kurikulum agar sesuai dengan perkembangan.

Susi Pudjiastuti juga menyarankan agar mendorong rakyat kembali ke sektor riil. Pasalnya, ke depan pekerjaan konvensional akan hilang. Selain itu, kalau memakai kurikulum yang lama, akan ketinggalan. Di sinilah kampus harus mau membuka diri dan mengikuti perkembangan teknologi informasi (Pikiran Rakyat, 15/11).

Sektor Riil
Sistem perekonomian Indonesia terdiri dari sektor riil dan sektor keuangan. Sektor riil yang dimaksud yaitu sektor ekonomi yang terkait dengan produksi yang menghasilkan suatu barang, seperti: pabrik, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan sebagainya. Faktor yang berpengaruh kuat dalam sektor riil adalah sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia berperan penting dalam membangun perekonomian Indonesia melalui sektor riil.

Keterampilan, kemampuan, dan investasi di bidang pendidikan dan pelatihan merupakan kunci untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Tidak hanya pada sudut pandang keterampilan dan kemampuan saja, akan tetapi sumber daya manusia kita perlu ditingkatkan, dengan menigkatkan kualitas pendidikan. Kondisi pendidikan dan kesehatan yang baik merupakan prasyarat terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yang nantinya akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Perkembangan teknologi dan informasi, serta sumber daya manusia Indonesia akan menjadi tanpa batas. Namun, keterampilan yang dimiliki sumber daya manusianya terbatas. Misalnya lulusan perguruan tinggi dalam bidang pendidikan, pembelajaran yang diajarkan belum bisa mendorong mahasiswa ke arah yang sesuai dengan perkembangan dinamika sektor ekonomi. Di masa mendatang bisa jadi manusia dapat digantikan dengan intelegensi artificial (artificial intelligence) di mana seluruh pekerjaan manusia akan digantikan oleh mesin (komputer).

Untuk mencegah hal tersebut, saya sependapat dengan yang dipaparkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, bahwa sistem pendidikan kurikulumnya harus diubah. Agar bangsa ini memiliki sistem pendidikan dan pelatihan yang mumpuni, sehingga lulusannya mampu menjadi lulusan yang produktif dan mampu bersaing.

Dalam upaya tersebut, pemerintah mulai memikirkan bahwa dunia pendidikan tidak hanya untuk mencetak lulusan yang siap kerja, melainkan juga lulusan yang siap menciptakan lapangan kerja baru. Saat ini, semakin majunya teknologi maka membuat lapangan pekerjaan yang selama ini ada, akan hilang. Misalnya, sistem pembayaran tol, yang dulunya menggunakan jasa manusia untuk transaksi keluar-masuk tol, sekarang beralih menggunakan mesin otomatis.

Memang hal tersebut ada bagusnya, negara Indonesia mulai memanfaatkan perkembangan teknologi dalam memajukan infrastrukturnya. Dengan menggunakan mesin, bisa mengefisienkan waktu menjadi cepat dibanding manusia yang kecepatannya standar. Munculnya fenomena disruption yaitu menggantikan manusia dengan teknologi baru, maka para tenaga terampil tidak akan dibutuhkan lagi. Keterampilan yang dimiliki manusia akan diganti dengan sistem digital atau mesin atau bahkan robot.

Kondisi sekarang ini, diperlukan para lulusan yang bukan hanya memiliki kepintaran dan keterampilan atau keahlian, melainkan harus memiliki mental, yang kuat, menjauhi sikap malas, percaya diri, dan mampu berpikir positif serta dalam dirinya harus ditanamkan sikap bersaing. Perguruan tinggi menjadi salah satu jalan dari ribuan jalan untuk membentuk lulusan yang produktif dan adaptif.

Pembelajaran yang digunakan di perguruan tinggi, ada baiknya tidak selalu mengajarkan teori dan praktek saja. Melainkan didampingi dengan pembelajaran tentang kewirausahaan, agar dapat membangun pola pikir bekerja keras, dan tidak takut gagal. Kelak, para lulusan yang tidak bekerja di perusahaan, mampu menciptakan usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi yang lain. Dengan mempersiapkan lulusan atau sumber daya manusia yang telah terbentuk, Indonesia tidak risau bila mengalami minim lapangan pekerjaan.

Perguruan tinggi dan pengangguran
Perguruan tinggi merupakan wadah pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menjadi salah satu jalan untuk kemajuan suatu bangsa. Perguruan tinggi dianggap memiliki peran yang terhormat dibandingkan pendidikan di bawahnya.

Sebagian masyarakat berpikir bahwa orang yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari lulusan lainnya. Memang benar, perguruan tinggi dapat menjadi jembatan dan memberikan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang terbaik, karena calon pekerja yang mempunyai latar belakang dari perguruan tinggi akan lebih dipercaya sebagai orang yang memiliki keterampilan dan lebih terasah kemampuannya.

Tapi, sebenarnya tidak semua lulusan perguruan tinggi itu memiliki keterampilan dan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang bukan lulusan perguruan tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi banyak tipenya, yaitu mahasiswa yang hanya datang kuliah kemudian pulang, mahasiswa yang jarang hadir kuliah karena sibuk berorganisasi sehingga proses belajar di kelas terbengkalai, dan ada juga mahasiswa yang benar-benar ingin belajar dan mengembangkan kemampuannya. (ded/ded)

Sumber:https://student.cnnindonesia.com/inspirasi/20171127104647-454-258275/sebelum-manusia-digantikan-robot/

- Advertisement -